Suara.com - Prabowo Subianto kembali disorot karena kata-katanya yang tak pernah menyenggol Joko Widodo (Jokowi) selama ini. Padahal pada Pilpres 2019 lalu, Ketum Gerindra ini kerap melayangkan serangan verbal kepada lawannya saat itu.
Momen pernyataan Prabowo yang tak pernah melempar kata-kata pedas ke Presiden Jokowi terekam saat Prabowo berorasi di salah satu pertemuan pendukungnya.
"Pak Jokowi dan Prabowo Subianto tidak pernah saling menyakiti, tidak pernah saling menghujat. Tidak pernah saling menjelek-jelekkan," ujar Prabowo dikutip dari Instagram @lambe__danu, Selasa (5/3/2024).
Pengakuan itu langsung diteruskan dengan bukti ketika Prabowo berkampanye pada Pilpres 2019. Dalam video tersebut Prabowo dengan lantang menyenggol Jokowi hingga mengeluarkan umpatan. Sambil menirukan gaya Jokowi berbicara, Prabowo seakan meledek presiden yang dua periode ini memimpin Indonesia.
Baca Juga:
Siti Atikoh Kuliah Jurusan Apa? Diam-Diam Punya Penghasilan Dua Digit, Tapi Pilih Pensiun Dini
"Pertumbuhan ekonomi 5 persen. Lima persen nda**u," ujar Prabowo pada video kampanyenya tahun 2019.
"Kita membangun banyak infrastruktur. Nanti rakyat akan kita bagi-bagi kartu. Bung kita butuh pekerjaan bukan kartu!," tambah Prabowo.
Video tersebut kembali viral ketika Prabowo masih bertarung di Pilpres 2019. Tercatat, dua kali Prabowo menghadapi Jokowi, dan dua kali ia merasakan kekalahan.
Pernyataan Prabowo yang dianggap berbeda tersebut banjir kritikan. Tak sedikit ada yang mengingatkan .
"Emang paling enak jilat ludah sendiri," kata salah satu netizen.
"Bocor-bocor, jadi ingat kata-kata lima tahun lalu," ujar netizen lain.
"Enggak habis pikir plin plan.
"Di dalam politik itu tidak ada musuh yang abadi," ingatkan yang lain.
"Ini lah dunia politik, lawan bisa jadi teman. Teman bisa jadi lawan. Enggak ada yang aneh, yang aneh itu kalau kita heran," kata lainnya.
Seperti diketahui, kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019, menjadi cara Jokowi merangkul lawan-lawan politiknya termasuk Prabowo Subianto.
Ketum Gerindra tersebut mendapat tawaran untuk hengkang dari oposisi untuk menjadi Menteri Pertahanan di periode kedua Jokowi menjabat.
Tak sedikit yang beranggapan, Jokowi seakan membuat strategi besar untuk mempertahankan kekuasaannya. Tak cukup hanya dua periode, selepas menjabat, mantan Wali Kota Solo ini dianggap terlibat dalam Pemilu 2024 yang dinilai menabrak konstitusi.
Meski banyak dikritik, Prabowo dan Jokowi terus maju di Pemilu 2024 ini. Perolehan suara Prabowo-Gibran pun masih jadi yang paling unggul di KPU RI hingga 5 Maret 2024.