Suara.com - Calon Presiden atau capres nomor urut 2, Prabowo Subianto mengungkapkan masa kecilnya yang diakuinya juga termasuk susah. Hingga ia meluruskan pernyataan jika ada yang menyebutnya sebagai seorang anak yang hidup di keluarga yang tidak mengalami konflik.
Di sebuah video yang kemudian viral kembali, Menteri Pertahanan ini menceritakan bagaimana Prabowo juga mengalami intimidasi akibat dari gejolak politik saat itu.
Prabowo menjelaskan jika saat itu, ayahnya menjadi bagian dari pimpinan partai Sosialis yang bersebrangan dengan Partai Komunis saat itu.
"Bapak saya kan yang tidak setuju dengan komunis, dia di partai sosialis. Yakni partai-partai tengah," ucap Prabowo.
Baca Juga:
Bukan Ridwan Kamil, Gus Miftah Sebut Sosok Ini Kandidat Terkuat Jadi Gubernur Jabar, Ini Alasannya
Siti Atikoh Ungkap Omongan Ganjar soal Urusan Ranjang yang Membuatnya Makin Cinta
Partai tengah yang dimaksudkan Prabowo ialah partai yang berada di pilihan untuk tidak memilih partai yang terlalu komunis, melalui partai komunis Indonesia dan juga partai yang terlalu kanan.
"Saya juga sering tuh merasa diserang, oleh masa PKI, karena bapak saya dianggap menjadi bagian dari partai sosialis. Kemudian pecah PRRI, bapak saya ikut," aku Prabowo.
Baca Juga: 4 Profil Calon Menkeu Pilihan Prabowo Subianto, Tak Ada Nama Sri Mulyani
Prabowo mengungkapkan kala sang ayah bergabung dengan PRRI juga sempat mengungsi ke Sumatera. "PRRI kalah, bapak saya dan keluarga mengungsi ke SIngapura," sambung Prabowo menjelaskan.
Sehingga Prabowo membenarkan dugaan orang yang selama ini menilainya lahir di keluarga berada, kaya dan tidak pernah mendapatkan kesulitan, maka hal tersebut merupakan persepsi yang keliru.
"Keluarga saya juga mendapatkan pernah susah, saya tidak pernah dimanja oleh keluarga," aku Prabowo.