Baca Juga:
Bukan Ridwan Kamil, Gus Miftah Sebut Sosok Ini Kandidat Terkuat Jadi Gubernur Jabar, Ini Alasannya
Siti Atikoh Ungkap Omongan Ganjar soal Urusan Ranjang yang Membuatnya Makin Cinta
Selain itu ia juga adalah cucu canggah dari Raden Tumenggung Banyakwide atau Kertanegara IV yang pernah menjabat Bupati Karanganyar dan merupakan pengikut setia dari Pangeran Diponegoro yang memimpin pasukan di wilayah Karanganyar, Kebumen.
Soemitro merupakan anak sulung dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo yang menempuh pendidikan ekonomi di Sekolah Tinggi Ekonomi Belanda di Rotterdam.
Setelah Perang Dunia Kedua, Soemitro kembali ke Indonesia dan turut dalam delegasi Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di Amerika Serikat.
Soemitro berperan dalam menggalang dana dan dukungan internasional demi kemerdekaan Indonesia. Dia juga turut dalam Konferensi Meja Bundar, setelahnya bergabung dalam Partai Sosialis Indonesia sebelum menjabat Menteri Perdagangan dan Industri dalam Kabinet Natsir.
Sosok Soemitro juga merupakan pencetus program Benteng dengan meluncurkan sejumlah kebijakan ekonomi nan mengarahkan Indonesia ke proses industrialisasi.
Soemitro kemudian menjabat Menteri Keuangan dalam Kabinet Wilopo dan Kabinet Burhanuddin Harahap, sembari mengembangkan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sebagai dekannya yang kedua.
Baca Juga: Momen Prabowo Subianto Nyanyi di Warung Bakso, Lagu Romantis tapi Suara Tetap Garang
Selama Orde Lama, Soemitro disebut agak berbeda dengan Soekarno yang mendukung ke arah Partai Komunis Indonesia (PKI) selama era Djuanda yang menyebabkan Soemitro bergabung ke Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatra.