Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan kepada pihak sekolah untuk gerak cepat dalam menyelesaikan kasus perundung atau bullying. Ia menyinggung kebiasaan pihak sekolah yang menutup-nutupi kasus bullying untuk menjaga nama baik.
Jokowi mengaku khawatir ketika mengetahui kasus bullying kembali marak terjadi di sekolah. Menurutnya, lingkungan sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman bagi anak-anak. Karena itu, ia tidak mau kasus bullying di sekolah malah dibiarkan berlarut.
Berikut ini kumpulan lima artikel kasus bullying di lingkungan sekolah:
1. Jokowi Wanti-wanti Pihak Sekolah Selesaikan Kasus Bullying: Biasanya Ditutup-tutupi Demi Nama Baik
![Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat berpidato dalam acara Pembukaan Kongres XXIII PGRI tahun 2024 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (2/3/2024). [tangkap layar]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/03/02/77921-jokowi-pembukaan-kongres-xxiii-pgri-tahun-2024.jpg)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan kepada pihak sekolah untuk gerak cepat dalam menyelesaikan kasus perundung atau bullying.
Ia sempat menyinggung kebiasaan pihak sekolah yang menutup-nutupi kasus bullying untuk menjaga nama baik.
2. Dengar Kasus Bullying di Sekolah Kembali Marak, Jokowi: Saya Betul-betul Khawatir
![Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat berpidato dalam acara Pembukaan Kongres XXIII PGRI tahun 2024 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (2/3/2024). [tangkap layar]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/03/02/77921-jokowi-pembukaan-kongres-xxiii-pgri-tahun-2024.jpg)
Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi, mengaku khawatir dengan maraknya kasus perundungan atau bullying di sekolah saat ini. Menurutnya, hal itu tak boleh terjadi lagi, sekolah diminta harus menjadi tempat yang aman.
Baca Juga: Lonjakan Tajam Suara PSI di Real Count KPU Menjadi Sorotan Publik
Hal itu disampaikan Jokowi dalam sambutan di acara Pembukaan Kongres XXIII PGRI tahun 2024 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (2/3/2024).