Suara.com - Tragedi mengguncang Kabupaten Mesuji, Lampung, setelah seorang guru perempuan berusia 28 tahun bernama Rosiya Aprilia ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di rumah dinasnya di Desa Bujung Buring, Kabupaten Mesuji.
Kejadian tragis ini terjadi pada Kamis (29/2) di kamar mess SDN 8 Tanjung Raya Mesuji, tempat Rosiya mengajar.
Jenazah Rosiya ditemukan tergeletak di atas tempat tidur dengan luka sayatan di leher.
Kapolres Mesuji, AKBP Ade Hermanto, mengungkapkan bahwa setelah pihak kepolisian melakukan penyelidikan, diketahui Rosiya ternyata menjadi korban pembunuhan oleh calon suaminya yang juga pacarnya sendiri.
Baca Juga: Detik-detik Aksi Keji Yudha, Dorong dan Benamkan Anak Artis Tamara Tyasmara
"Team langsung melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan tersebut, berdasarkan penyelidikan yang telah dilakukan, ditemukan informasi mengenai terduga pelaku yang mengarah kepada tersangka yang tidak lain adalah calon suami Korban," ujar Ade dalam keterangan tertulisnya, Jumat.
Pelaku pembunuhan yang sekaligus calon suami Rosiya, bernama Andre (22), Warga Desa Gedung Ram, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji.
Ade Hermanto mengungkapkan bahwa Andre berhasil ditangkap dalam waktu singkat, kurang tiga jam setelah penemuan jenazah.
Dalam penangkapan tersebut, polisi mengamankan barang bukti berupa 1 (satu) setel pakaian korban yg berlumur darah, 1 (satu) helai seprai hijau bermotif yg berlumur darah, 1 (satu) helai celana warna krim merk Andros milik tersangka yang terdapat bercak darah, 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam milik tersangka, 1 (satu) potong kemeja warna Hijau Tua merk Retama milik tersangka.
Andre sendiri diketahui merupakan kekasih Rosiya, dan keduanya berencana untuk melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat tepatnya pada malam takbir Idul Fitri mendatang.
Baca Juga: Terungkap dalam Rekonstruksi, Tersangka Sempat Tenggelamkan Dante Hingga 12 Kali
Ade menjelaskan bahwa bahwa motif pembunuhan ini didasari oleh rasa cemburu yang dirasakan oleh Andre terhadap teman laki-laki korban.
"Pelaku menghabisi nyawa korban dengan menggunakan pisau dapur yang ada di dapur rumah dinas tersebut dengan cara menggorok leher korban hingga tak bernyawa," kata Ade.
Selain itu, pelaku juga merasa kesal karena Rosiya telah merubah tanggal pernikahannya tanpa memberitahu terlebih dahulu.