Jokowi Wanti-wanti Pihak Sekolah Selesaikan Kasus Bullying: Biasanya Ditutup-tutupi Demi Nama Baik

Sabtu, 02 Maret 2024 | 12:23 WIB
Jokowi Wanti-wanti Pihak Sekolah Selesaikan Kasus Bullying: Biasanya Ditutup-tutupi Demi Nama Baik
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat berpidato dalam acara Pembukaan Kongres XXIII PGRI tahun 2024 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (2/3/2024). [tangkap layar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan kepada pihak sekolah untuk gerak cepat dalam menyelesaikan kasus perundung atau bullying.

Ia sempat menyinggung kebiasaan pihak sekolah yang menutup-nutupi kasus bullying untuk menjaga nama baik.

Baca Juga:

Si Mamah Kelinci Berwajah Glowing seperti Pakai Skincare, Dedi Mulyadi: Cinta Butuh Biaya

Baca Juga: Polisi Tetapkan 4 Tersangka Kasus Bullying Geng Tai, Korban Alami Sejumlah Luka Fisik

Calon Mantu Alumnus di Prancis, Susi Pudjiastuti Sampai Dipaksa Anies untuk Kejar Paket C

Wasekjen Demokrat Sebut Anies Baswedan Terbaik Tangani Banjir Jakarta, Zaman Heru Budi Makin Parah: Kita Harus Fair!

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat berpidato dalam acara Pembukaan Kongres XXIII PGRI tahun 2024 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (2/3/2024).

"Utamakan pencegahan, utamakan hak-hak anak-anak kita utamanya korban, jangan sampai kasus bullying ditutup-tutupi, tapi diselesaikan," kata Jokowi.

"Biasanya, kasus bullying ini ditutup-tutupi untuk melidungi nama baik sekolah. Saya kira yang baik adalah menyelesaikan dan memperbaiki," tambahnya.

Baca Juga: Update Kasus Bullying yang Libatkan Anak Vincent Rompies, 4 Orang Jadi Tersangka, 8 ABH

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi mengaku khawatir ketika mengetahui kasus bullying kembali marak terjadi di sekolah.

Menurutnya, lingkungan sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman bagi anak-anak.

Karena itu, ia tidak mau kasus bullying di sekolah malah dibiarkan berlarut.

"Karena saya sangat betul-betul khawatir akhir-akhir ini terjadinya kasus bullying, terjadinya kasus perundungan, kasus kekerasan, kasus pelecehan, yang bahkan ada yang memakan korban jiwa. Ini tidak boleh, terjadi lagi dibiarkan berlarut," tuturnya.

Di depan para tenaga pengajar, Jokowi menyampaikan, jangan sampai para pelajar malah merasa takut di sekolah.

"Jangan sampai ada siswa yang tertekan di sekolah dan tidak betah di sekolah," ungkapnya.

Untuk itu, Jokowi mengingatkan jika guru menjadi harapan atau ujung tombak dalam mengatasi masalah tersebut.

"Saya menaruh harapan besar kepada bapak ibu guru untuk menjadi ujung tombak, menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, menciptakan lingkungan sekolah yang aman bagi anak-anak kita," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI