Dengar Kasus Bullying di Sekolah Kembali Marak, Jokowi: Saya Betul-betul Khawatir

Sabtu, 02 Maret 2024 | 11:07 WIB
Dengar Kasus Bullying di Sekolah Kembali Marak, Jokowi: Saya Betul-betul Khawatir
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat berpidato dalam acara Pembukaan Kongres XXIII PGRI tahun 2024 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (2/3/2024). [tangkap layar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi, mengaku khawatir dengan maraknya kasus perundungan atau bullying di sekolah saat ini. Menurutnya, hal itu tak boleh terjadi lagi, sekolah diminta harus menjadi tempat yang aman.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam sambutan di acara Pembukaan Kongres XXIII PGRI tahun 2024 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (2/3/2024).

Baca Juga:

Wasekjen Demokrat Sebut Anies Baswedan Terbaik Tangani Banjir Jakarta, Zaman Heru Budi Makin Parah: Kita Harus Fair!

Baca Juga: Dikawal Polisi, Massa Aksi Demo Tolak Hak Angket di DPR

Calon Mantu Alumnus di Prancis, Susi Pudjiastuti Sampai Dipaksa Anies untuk Kejar Paket C

Si Mamah Kelinci Berwajah Glowing seperti Pakai Skincare, Dedi Mulyadi: Cinta Butuh Biaya

Awalnya Jokowi menyampaikan terima kasih kepada para guru yang telah berupaya menjadi sekolah sebagai tempat yang aman. Hal itu, kata dia, sangat penting saat ini, di tengah maraknya kasus bullying.

"Karena saya sangat betul-betul khawatir akhir-akhir ini terjadinya kasus bullying, terjadinya kasus perundungan, kasus kekerasan, kasus pelecehan, yang bahkan ada yang memakan korban jiwa. Ini tidak boleh, terjadi lagi dibiarkan berlarut," kata Jokowi.

Ia menegaskan, jika sekolah semestinya harus menjadi rumah yang aman bagi para siswa dan siswi untuk menimba ilmu.

Baca Juga: Refly Harun di Depan Massa Aksi: Kalau Kita Ingin Jokowi Dimakzulkan, Ada Ayatnya di Konstitusi

"Sekolah harus menjadi safehouse, harus menjadi rumah yang aman bagi siswa-siswa kita untuk belajar, untuk bertanya, untuk berkreasi, untuk bermain, untuk bersosialisasi. Jangan sampai ada siswa yang takut ketakutan di sekolah. Jangan sampai ada siswa yang tertekan di sekolah dan tidak betah di sekolah," ungkapnya.

Untuk itu, Jokowi mengingatkan jika guru menjadi harapan atau ujung tombak dalam mengatasi masalah tersebut.

"Saya menaruh harapan besar kepada bapak ibu guru untuk menjadi ujung tombak, menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, menciptakan lingkungan sekolah yang aman bagi anak-anak kita," ujarnya.

Terakhir, Jokowi berpesan agar adanya kasus bullying jangan sampai malah ditutup-tutupi oleh pihak sekolah.

"Utamakan pencegahan, utamakan hak-hak anak-anak kita utamanya korban, jangan sampai kasus bullying ditutup-tutupi, tapi diselesaikan," katanya.

"Biasanya, kasus bullying ini ditutup-tutupi untuk melidungi nama baik sekolah. Saya kira yang baik adalah menyelesaikan dan memperbaiki," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI