Suara.com - Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat Rachland Nashidik menanggapi nyinyiran juru bicara Timnas AMIN, Muhammad Said Didu.
Beberapa hari belakangan, Said Didu sering melontarkan sindiran terhadap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY yang bergabung ke kabinet Jokowi-Maruf.
Salah satu hal yang dinyinyir Said Didu adalah ketika AHY membungkukkan badan saat dipanggil Presiden Jokowi yang berada di dalam mobil di Samarinda.
Baca Juga:
Baca Juga: Jubir Timnas Amin Nyinyir AHY Bungkuk ke Jokowi, Petinggi Demokrat Pasang Badan
Langka! Pertama Dalam Sejarah: Penyidik KPK Geledah Kantor Sendiri
"Wuihh segitunya," tulis Said Didu mengomentari video AHY membungkukkan badan di hadapan Jokowi. Said Didu juga memposting ulang sejumlah cuitan lawas SBY sambil menyindir.
Rachland Nashidik tampaknya terganggu dengan sikap Said Didu terhadap Partai Demokrat. Lewat akun X, Rachland mempertanyakan mengapa Said Didu terus-terusan marah terhadap Demokrat.
"Pak @msaid_didu saya serius bertanya: 1. Kenapa sih Anda kecewa dan terus terusan marah pada Demokrat? Karena kami memilih angkat kaki dari Anies? Masih gara gara itu?" ujar Rachland.
Bila benar gara-gara itu, Rachland mempertanyakan mengapa Said Didu tidak menegur atau memarahi Anies Baswedan.
Menurut Rachland, Anies tidak berusaha mempertahankan Partai Demokrat dalam koalisinya di Pilpres 2024. Anies kata dia lebih memilih Cak Imin ketimbang AHY.
"Pak Didu, kalau kami tak terlalu penting bagi kalian untuk dipertahankan, kenapa Demokrat dimaki ketika angkat kaki?" tuturnya.
Rachland mengatakan, AHY tidaklah berambisi menjadi cawapres. Buktinya ketika ditanya oleh Prabowo, tutur Rachland, AHY malah mengusulkan Khofifah Indar Parawansa sebagai kandidat cawapres.
Justru menurut Rachland, yang berambisi adalah Anies Baswedan dan Cak Imin. Cak Imin ujar Rachland, lompat ke koalisi perubahan karena keinginannya menjadi cawapres Prabowo tidak kesampaian.
"Tentang "ambisi", tidakkah kalian tahu bahwa "ambisi berkuasa" adalah nama tengah Anies Baswedan? Kenapa itu pada dia jadi benar tapi jadi salah bila digunakan menilai orang lain? Kenapa kalian masih saja kesetanan?" ujar Rachland.