Suara.com - DKI Jakarta termasuk sebagai daerah yang berpotensi masih mengalami dampak intensitas hujan ekstrem seperti banjir selama sepekan ke depan, atau mulai dari tanggal 1- 8 Maret 2024, menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan bahwa kondisi cuaca yang bakal melanda Ibu Kota dipicu oleh beberapa fenomena atmosfer; seperti masih aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial di selatan Pulau Jawa bagian barat dalam periode tersebut.
Kemudian pihaknya juga menemukan adanya peningkatan kecepatan angin di sekitar wilayah Kepulauan Bangka Belitung dan Selat Karimata, yang kemudian membentuk pola perlambatan, pertemuan, dan belokan angin di sekitar wilayah Jawa bagian barat.
Bahkan terbaru menurutnya, ditemukan adanya aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) yang akan masuk wilayah Indonesia dari bagian barat kemudian bergerak ke timur jadi memicu peningkatan potensi dampak bencana di Jakarta dan daerah sekitarnya.
Baca Juga: Ini yang Bakal Terjadi di Jakarta Jika Ridwan Kamil Jadi Gubernur
Maka untuk itu, ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan melakukan langkah-langkah antisipatif terhadap peningkatan curah hujan yang berpotensi terjadi dalam seminggu ke depan dengan terus memperbarui informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca dari BMKG.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat ada sejumlah kawasan yang telah tergenang banjir setinggi 10 - 120 centimeter di daerah itu akibat adanya peningkatan intensitas hujan ekstrem 157,3 mm per hari sejak 24 - 29 Februari 2024.
Kawasan yang paling banyak tergenang banjir berada di Jakarta Utara yang setidaknya hingga kemarin malam (Kamis, 29/2) banjir yang menggenangi ruas jalan di daerah itu berada pada ketinggian 10 - 25 centimeter.
Informasi yang dihimpun adapun diketahui titik banjir di Jakarta Utara itu salah satunya berada di jalan raya kawasan Kelapa Hybrida Timur, Pegangsaan Dua. Banjir juga menimbulkan antrean kendaraan yang cukup panjang. (Antara)
Baca Juga: Ridwan Kamil Pernah Keluhkan Gaji Pejabat Tak Cukup, Kini Masih Ngejar Jadi Gubernur DKI?