Suara.com - Kenaikan harga beras yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan, turut dirasakan di wilayah lainnya. Bahkan di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) harga beras tembus Rp 800 ribu per karung.
Harga tersebut naik dari sebelumnya yang hanya Rp 700 ribu per karung.
"Kasihan kita ini cuma ibu rumah tangga, suami juga nelayan. Beras sekarung Rp 800 ribu ini tentu keberatan bagi kami. Biasanya, kami 50 kilogram ini tidak cukup satu bulan. Semoga pendapatan juga meningkat supaya masih bisa makan nasi," katanya ibu rumah tangga, Arsi seperti dikutip Telisik.id-jaringan Suara.com, Kamis (29/2/2024).
Lantaran tingginya harga beras, ia mengaku pendapatan keluarganya hanya cukup untuk membeli beras sekarung saja.
Sementara itu, seorang pedagang di Pasar Sabho, Niar mengungkapkan bahwa tidak hanya harga beras saja yang naik. Harga kebutuhan pokok lainnya ikut melonjak, seperti gula pasir, gula merah dan minyak goreng.
Niar mengungkapkan, harga jual beras premium 50 kilogram saat ini mencapai Rp 790 ribu atau naik Rp 90 ribu dari harga sebelumnya yang hanya Rp 700 ribu.
Kemudian untuk beras kemasan 25 kilogram sudah mencapai Rp 390 ribu dari sebelumnya hanya Rp 340 ribu.
"Sekarang beras premium yang 50 kg kita jual Rp 790 ribu, karena kita ambil juga dengan harga Rp 760 ribu. Jdi kita naikan juga harganya," jelasnya.
Pembeli pun juga mengungkapkan keluhannya karena lonjakan harga beras. Apalagi kenaikan harga terjadi menjelang Ramadhan dan Lebaran.
Baca Juga: Geram Lihat Dedi Mulyadi, Said Didu Mau Kirim Nasi Aking Lauk Skincare: Bisa Dapat Alamatnya?
Ia mencontohkan, beberapa sembako yang harganya naik. Minyak goreng kini dijual Rp 18 ribu per liter dari sebelumnya Rp 16 ribu. Kemudian gula merah juga melonjak dari harga Rp 20 rb, kini menjadi Rp 40 ribu.