5 Politikus PKS yang Layak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran: Dari Ledia Hanifa hingga Mardani

Galih Prasetyo Suara.Com
Kamis, 29 Februari 2024 | 19:39 WIB
5 Politikus PKS yang Layak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran: Dari Ledia Hanifa hingga Mardani
Ledia Hanifa Amalia, pengganti Fahri Hamzah sebagai Wakil Ketua DPR RI. [pks.or.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Salah satu inovasi Gamal yang patut diacungi jempol ialah Garbage Clinical Insurance. Lewat programa ini, Gamal mengajak masyarakat jadikan sampah sebagai sumber pembiaysaan asuransi kesehatan.

Melalui program ini, masyarakat cukup menyerahkan sampah senilai Rp 10.000 setiap bulan dan mereka akan mendapatkan jaminan kesehatan mulai layanan kesehatan primer, sekunder, dan tersier, termasuk operasi dan rawat inap.

Mardani Ali Sera

Lalu ada politikus PKS kelahiran Jakarta 9 April 1968 yakni Mardani Ali Sera. Pria jebolan Universitas Indonesia dan Universitas Teknologi Malaysia ini juga memiliki kecakapan untuk bisa menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.

Sejak 2011, ia diamanahkan sebagai Ketua DPP PKS Bidang Koordinasi Kehumasan. Di internal PKS, sosoknya terkenal dengan disiplin dalam administrasi, dianggap sebagai sosok yang sangat taat hukum dan aturan.

Sosok Prabowo tak asing dengan politikus PKS ini. Saat Anies dan Sandiaga dinyatakan menang dalam hitung cepat pada Pilkada DKI 2017, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut Mardani sebagai "panglima pemenangan".

Irwan Prayitno

Selanjutnya ada eks Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno. Ia memiliki rekam jejak cukup panjang di eksekutif. Irwan emban jabatan sebagai Gubernur Sumbar pada 15 Agustus 2010 hingga 12 Februari 2021.

Ia juga memiliki pengalaman di legislatif dengan menjadi anggota DPR RI pada 1999 hingga 2010. Sama dengan Mardani, Irwan lulusan UI dan kampus di Malaysia, yakni Universitas Putra Malaysia.

Baca Juga: Makan Siang Gratis Masih Sebatas Program Kampanye, Legislator: Terlalu Dini Bank Dunia Berkomentar

Saat di DPR, ia memimpin Komisi VIII yang di antaranya membidangi masalah energi dan sumber daya mineral. Kala itu, Irwan tergabung bersama Hatta Rajasa di Fraksi Reformasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI