Meski Sudah Disidak Jokowi, Harga Beras di Pasar Induk Cipinang Belum Kunjung Normal

Kamis, 29 Februari 2024 | 18:18 WIB
Meski Sudah Disidak Jokowi, Harga Beras di Pasar Induk Cipinang Belum Kunjung Normal
Presiden Joko Widodo melakukan pengecekan ketersediaan Cadangan Beras Pemerintah yang disalurkan dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Induk Beras Cipinang. (Dok: Bulog)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur mulai mengalami penurunan, meski belum mencapai harga normal. Salah seorang pedagang beras, Yanto (50) mengatakan, harga beras jenis premium masih dibanderol dengan harga Rp 15.500 per kilogram.

“Harga sebelumnya Rp 16 ribu. Mungkin sekarang yang lain sudah pada turun lagi kali,” kata Yanto, saat ditemui Suara.com, Kamis (29/2/2024).

Baca Juga:

Cak Imin Tiba-tiba Minta Maaf atas Keseluruhan Kesalahan, Ada Apa?

Baca Juga: Aksi Kamisan Pasca Prabowo Dapat Pangkat Jenderal Kehormatan, Massa Acungkan Jari Tengah ke Istana

Harta Berlimpah Dedi Mulyadi yang Heran Orang Ribut Beras Mahal, Punya Duit Rp7,8 M

Yanto mengatakan, penurunan harga tersebut terjadi sejak kedatangan Presiden Joko Widodo (15/2/2024) lalu.

Yanto menilai, turunnya harga beras tersebut akibat dampak psikologis kedatangan orang nomor satu di Indonesia ini.

Pedagang beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Yanto (50), mengaku harga beras belum kunjung normal meski sudah sempat disidak Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat ditermui Suara.com, Kamis (29/2/2024). [Suara.com/Faqih]
Pedagang beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Yanto (50), mengaku harga beras belum kunjung normal meski sudah sempat disidak Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat ditermui Suara.com, Kamis (29/2/2024). [Suara.com/Faqih]

Ditambah lagi, saat ini sudah mendekati masa panen raya di berbagai wilayah yang menjadi penghasil beras.

“Enggak dong (belum normal) kan belum panen. Itu mah turun ditekan doang, karena Presiden datang, dampak psikologisnya orang,” katanya.

Baca Juga: Pantes Ngebet Jadi Anggota Dewan, Ternyata Dede Sunandar Ingin Ikuti Jejak Jokowi

Baca Juga:

Tanduk PDIP Masih Tumpul Soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024, Sikap 'Diam' Megawati Jadi Tanda Tanya

Selain efek dari kedatangan Jokowi, lanjut Yanto harga beras yang mulai merosot akibat mendekati musim panen.

“Sudah mau panen, orang takut-takut juga belanjanya. Kan sebentar lagi panen di bulan tiga (Maret),” ucapnya.

Saat ini, Yanto mengatakan, stok beras ditempatnya masih kosong. Ia mengaku, dirinya masih menunggu beras atau stok hasil panen.

“Sekarang beras juga masih kosong. Stok beras panen belom ada, ada tapi gak banyak, kaya Demak, Jawa Tengah. Jawa Barat masih dikit,” ucapnya.

Jokowi sempat meninjau harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Kamis (15/2/2024).

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) meninjau persedian beras serta penyerahan bantuan pangan beras cadangan pangan pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di gudang Bulog, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (16/2/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww]
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) meninjau persedian beras serta penyerahan bantuan pangan beras cadangan pangan pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di gudang Bulog, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (16/2/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww]

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengimbau masyarakat untuk tetap tenang di tengah kondisi harga beras tinggi hingga kelangkaan stok.

Dari pertengahan Februari, ia meyakini stok beras akan melimpah di pasar-pasar.

Dengan melimpahnya stok, maka harga beras bisa menurun.

"Semua ini sudah diselesaikan dengan pengiriman dari Bulog ke daerah dan dari Pasar Induk Cipinang. Nanti dilihat lah saya kira dalam seminggu dua minggu ini beras akan sedikit turun sambil nunggu panen," kata Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI