Suara.com - Massa kembali menggelar Aksi Kamisan yang ke-807 di depan Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (29/2/2024) sore. Aksi tersebut dihelat tepat satu hari setelah Prabowo Subianto menerima pangkat Jenderal kehormatan dari Presiden Joko Widodo.
Pantauan Suara.com di lokasi, massa mulai berkumpul pukul 15.3 WIB. Massa kemudian mengambil posisi menghadap ke arah Istana sambil memegang payung hitam.
Di depan mereka, ada barikade polisi yang sedang berjaga. Sekitar pukul 16.00 WIB, koordinator Aksi Kamisan meminta massa membentuk lingkaran.
Satu per satu perwakilan massa kemudian berorasi. Seorang pria kemudian mengatakan Aksi Kamisan akan terus mengawal pemerintahan Jokowi hingga tuntas.
Baca Juga: Prabowo dan Titiek Kepergok Teleponan oleh Wartawan, Malah Janjian Buat Kondangan Bareng
"Kami akan tetap berdiri di sini dan tidak membuat Jokowi tenang sampai pemerintahannya berakhir," ucap pria tersebut.
Pria tersebut kemudian mengajak massa mengacungkan jari tengah ke arah Istana sebagai tanda menolak impunitas. Sekaligus, bentuk kekecewaan massa atas pemberian gelar kehormatan kepada Prabowo.
"Adili penjahat HAM. Adili Prabowo," ucap massa dengan kompak.
Setelahnya, seorang wanita bergantian berorasi. Ia menyampaikan bahwa pemberian pangkat kehormatan kepada Prabowo merupakan bentuk pengkhianatan kepada semangat Refomasi 1998.
"Apa yang kita harapkan pada presiden yang tidak pernah diadili atas kasus penghilangan terhadap warganya?" sorak wanita itu.
Baca Juga: Pemerintah Butuh Biaya Rp 1,05 Triliun Buat Jalan Program Makan Siang Gratis dalam Sehari
Hingga kini Aksi Kamisan masih berlangsung di depan Istana. Turut hadir dalam aksi ini mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) Petrus Hariyanto.