Bantah Mengadang, Kubu Prabowo-Gibran Tantang Kubu 01 dan 03 Gulirkan Hak Angket: Jangan buat Psywar Saja, Buktikan!

Kamis, 29 Februari 2024 | 15:37 WIB
Bantah Mengadang, Kubu Prabowo-Gibran Tantang Kubu 01 dan 03 Gulirkan Hak Angket: Jangan buat Psywar Saja, Buktikan!
Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) menyampaikan gagasan antikorupsi saat acara PAKU Integritas di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (17/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Koalisi Indonesia Maju menepis anggapan lobi-lobi partai pendukung Prabowo-Gibran mengajak partai lain untuk bergabung dalam rangka mencegah wacana hak angket di DPR terealisasi.

Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor menegaskan pihaknya di KIM tidak ada keinginan mengadang niat dua kubu paslon untuk melakukan hak angket. Ia justru mempersilakan kubu Anies-Muhaimin maupun Ganjar-Mahfud untuk meneruskan wacana hak angket.

"Oh yang jelas tidak ada kami untuk mengadang atau membendung angket. Silakan saja hak angket itu digulirkan oleh teman-teman di parlemen DPR RI. Ya kan," kata Afriansyah kepada Suara.com, Kamis (29/2/2024).

Menurut Afriansyah, dua kubu paslon jangan sebatas memunculkan wacana hak anget semata, melainkan juga harus memberikan bukti-bukti. Meski begitu, ia justru berkeyakinan hak angket tidak akan terealisasi.

Baca Juga: Hasan Nasbi Pensiun dari Dunia Konsultan Politik, Dapat Jabatan Baru dari Prabowo?

Sekjen Partai Bulan Bintang Afriansyah Noor (kiri) menunjukkan nomor urut 13 saat penetapan nomor urut partai politik peserta Pemilu 2024 di Halaman KPU, Jakarta, Rabu (14/12/2022). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta].
Sekjen Partai Bulan Bintang Afriansyah Noor (kiri) menunjukkan nomor urut 13 saat penetapan nomor urut partai politik peserta Pemilu 2024 di Halaman KPU, Jakarta, Rabu (14/12/2022). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta].

"Mereka harus bisa membuktikan dan mereka jangan membuat psywar atau framing politik saja, buktikan. Jadi itu yang membuat dasar kami yakin bahwa tidak akan ada temuan angket yang dan angket tidak akan terjadi," kata Afriansyah.

Afriansyah Noor sebelumnya menyampaikan pihaknya sudah mulai membuka komunikasi informal ke partai di luar KIM. Komunikasi yang dilakukan usai 14 Februari 2024 itu bertujuan mengajak partai lain bergabung.

"Sambutan mereka positif, sambutan mereka dan mereka juga ya intinya kan harus ada pembicaraan yang lebih lanjut ya," kata Afriansyah kepada Suara.com, Kamis.

Meski mendapat sambutan positif dalam komunikasi informal, namun untuk berlanjut ke tahapan selanjutnya, KIM maupun partai di luar koalisi tersebut maaih sama-sama menunggu Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil akhir penghitungan resmi atau real count.

Capres Anies Baswedan dan Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak. (ist)
Capres Anies Baswedan dan Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak. (ist)

"Sementara ini kita masih menunggu hasil putusan tanggal 20 Maret, KPU RI umumkan resmi baru lah kita bergerak," kata Afriansyah.

Baca Juga: Megawati Mesti Sat Set! Kalau PDIP Lamban, Hak Angket Hanya Sebatas Mimpi Belaka

"Dan konunikasi yang sekarang kami lakukan ya informal saja pertemanan saja, sama'sama pimpinan parpol," sambungnya.

NasDem Bantah Ada Lobi dari Jokowi

Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni, memastikan tidak ada lobi-lobi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Ketua Umum NasDem, Surya Paloh dalam pertemuan di Istana Kepresidenan beberapa waktu lalu.

Sahroni menyebut Jokowi tidak melobi Surya Paloh agar mendukung pasangan calon (paslon) lain dalam Pilpres 2024.

"Jadi bukan pada momen yang sekarang seolah-olah dukungan capres presiden kepada paslon tertentu dijustifikasi terkesan mau dilobi, enggak ada, masih dinamis," kata Sahroni saat ditemui di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (22/2/2024).

Selain itu, Sahroni menerangkan bahwa pertemuan Surya Paloh dan Jokowi juga tidak ada ajakan untuk bergabung dalam koalisi lain.

Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni. (Suara.com/Rakha)
Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni. (Suara.com/Rakha)

"Tidak ada pertemuan itu seolah-olah mungkin dikategorikan masuk koalisi atau mendukung hasil Pemilu. Itu sangat dinamis sekali," ucap Sahroni.

Lebih lanjut, Sahroni memastikan tidak ada permintaan dari Jokowi ke Surya Paloh untuk menerima hasil Pemilu 2024.

"Tidak ada hal yang terkait dalam situasional Pemilu sekarang diasumsikan seolah-olah Pak Surya akan menerima yang isunya akan menerima hasil Pemilu, enggak ada, enggak ada," tegas Sahroni.

Sebagaimana diketahui, Jokowi bertemu dengan Surya Paloh di Istana pada Minggu (18/2) malam. Pertemuan itu digelar secara tertutup selama satu jam.

Jokowi mengatakan pertemuannya dengan Paloh merupakan pertemuan politik biasa.

"Ya pertemuan politik biasa. Bicara masalah politik juga biasa," ucap Jokowi, Senin, (19/2/2024).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI