Suara.com - Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 1, Anies Rasyid Baswedan atau Anies Baswedan, mencurahkan isi hatinya tentang kondisi mayoritas masyarakat Indonesia dalam menghadapi Pemilu.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebutkan bahwa masih banyak warga yang belum memahami pentingnya Pemilu. Luapan curhat itu disampaikan Anies dalam sebuah rekaman suara yang diunggahnya di akun media sosial X @aniesbaswedan pada Rabu (28/2/2024) malam.
"Pemilu bukan sekadar memilih orang. Kadang kita enggak menganggap penting Pemilu, sampai kita sendiri yang merasakan dampaknya," tulis Anies, dikutip Kamis (29/2/2024).
Anies mengatakan, masyarakat kadang tidak menganggap Pemilu penting sampai suatu waktu mereka merasa dampaknya. Contohnya saja ketika warga menginginkan uang kuliah murah, namun tidak memilih kandidat yang mengusung kebijakan tentang hal tersebut.
"Ketika sudah bertugas, dia bikin kebijakan yang membuat uang kuliah mahal. Kenapa jadi mahal? Pertanyaannya, dulu ketika Pemilu kenapa nggak milih berdasarkan urusan kebijakan uang kuliah," kata Anies.
Anies mengatakan, Pemilu adalah jalan untuk menentukan arah kebijakan bangsa di masa depan, bukan sekadar memilih orang.
"Saya sering bilang, Pilpres itu bukan cuman menentukan foto siapa yang akan dipasang di ruang kelas dan ruang-ruang kantor. Pilpres itu menentukan kebijakan apa saja yang akan kita pilih itu terwakili oleh nama calonnya," tegasnya.
Di sisi lain, sampai Kamis (29/2/2024) perolehan suara Paslon Prabowo-Gibran tercatat mengumpulkan 75.371.785 suara atau 58,83 persen. Disusul paslon Anies-Muhaimin sebanyak 31.374.668 atau 24,49 persen, terakhir paslon Ganjar Pranowo-Mahfud MD 21.371.359 atau 16,68 persen.