Beda dengan AHY, SBY Justru Sedih saat Ditunjuk jadi Menteri oleh Gus Dur

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Kamis, 29 Februari 2024 | 12:11 WIB
Beda dengan AHY, SBY Justru Sedih saat Ditunjuk jadi Menteri oleh Gus Dur
Ilustrasi Momen Prabowo, SBY dan AHY tukar-tukar posisi saat berfoto di Masjid Baiturrahman Aceh, Selasa (26/12/2023). Kisah SBY ditunjuk menjadi menteri oleh Presiden Gus Dur. [Suara.com/Novian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY ditunjuk Presiden Joko Widodo alias Jokowi menjadi Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

Penunjukan AHY sebagai menteri ini disambut suka cita oleh AHY sendiri dan para kader Partai Demokrat. Setidaknya ini adalah langkah awal AHY dalam mengemban amanah di kabinet.

Langkah AHY menjadi menteri ini mengikuti jejak sang ayah Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. SBY memulai karier politiknya ketika ditunjuk menjadi Menteri Pertambangan dan Energi oleh Presiden Abdurahman Wahid alias Gus Dur. 

Berbeda dengan AHY yang terlihat gembira karena dijadikan menteri, SBY saat ditunjuk menjadi Mentamben justru sedih.  

Baca Juga: Profil 4 Calon Menkeu Prabowo Pengganti Sri Mulyani Menurut 'Ramalan' Media Asing

Dalam buku SBY Sang Demokrat diceritakan, SBY saat itu terkejut saat mendapat kabar akan diangkat menjadi Mentamben. 

“Saya terkejut mendengar informasi akan menjadi Mentamben. Sebagai seorang prajurit, saya tidak dapat menolak, dan tidak dapat berbuat apa-apa. Kecuali harus menerima penugasan tersebut. Oleh sebab itu, saya benar-benar terpukul dan sangat sedih,” kenang SBY.

Dalam perjalanan hidupnya, kabar ini adalah kabar kedua yang membuatnya sangat terpukul. Kabar pertama adalah ketika ia harus menghadapi kenyataan orang tuanya bercerai.

Dengan menjadi menteri, berarti SBY harus pensiun dari tentara lima tahun lebih cepat. Hal ini membuat cita-cita SBY menjadi KSAD musnah seketika.

Padahal ketika itu SBY sudah dijanjikan menjadi KSAD oleh Panglima ABRI Jenderal Wiranto menggantikan Jenderal Subagyo Hadisiswoyo. 

Baca Juga: AHY Terabas IKN Gunakan Toyota Land Cruiser 200

“Inilah yang membuat saya sedih. Karena saya tidak bisa berbuat lebih banyak untuk TNI AD dan juga TNI secara keseluruhan,” ujar SBY.

Ibu Ani Yudhoyono dalam bukunya Kepak Sayap Putri Prajurit juga menggambarkan bagaimana begitu terpukulnya SBY begitu tahu akan dijadikan menteri oleh Gus Dur.

Menurut Ani, raut muka SBY sangat murung. SBY kata dia, merasa seperti diempaskan ke sebuah tempat yang tidak dikehendaki. 

"Ia hanya merasa langkahnya di atas jembatan Angkatan Darat diputus begitu saja. Ibarat pendaki gunung, SBY sudah bersusah payah meniti jalur pendakian yang sulit dan hampir mencapai puncak. Lalu tiba-tiba ia digiring untuk berkecimpung di laut," ujar Ani.

Saat itu kata Ani, kehidupan di rumahnya menjadi mendung. Rasa nelangsa yang begitu hebat, tutur Ani, membuat ia dan keluarga tidak bisa tersenyum. 

Ini sampai membuat Ani dan keluarga serba salah. Makan tak enak, tidur tak enak bahkan mau bicara pun enggan.

"Aku dan dua anakku menangis. Agus dan Ibas pasti masih mengingat hari itu. Pada akhirnya rasa nelangsa tidak bisa kami pendam," ujar Ani Yudhoyono.

Rasa ragu di benak SBY untuk menjadi menteri atau tidak hilang ketika dirinya berkonsultasi dengan sang ayah, Sukoco.

"Ya kalau sudah putusan presiden, kamu jalanin aja. Ya diterima saja Sus. KAmu harus tulus dan ikhlas. Karena setiap pengabdian kepada bangsa dan negara, bisa dilakukan di mana saja, dan pengabdian itu sama saja,” nasehat sang ayah.

Mendengar nasehat itu, hati SBY perlahan mulai tenang. Ia mulai bisa menerima takdirnya hingga akhirnya dilantik menjadi Mentamben.  

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI