Penjelasan Jokowi Soal Makan Siang Gratis Masuk Rencana Anggaran 2025

Rabu, 28 Februari 2024 | 15:19 WIB
Penjelasan Jokowi Soal Makan Siang Gratis Masuk Rencana Anggaran 2025
Presiden Joko Widodo atau Jokowi usai menghadiri acara Rapim TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024). (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi merespons sejumlah pengakuan dari para menteri terkait pembahasan program makan siang gratis Prabowo-Gibran di Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2/2024).

Jokowi menegaskan dirinya sebatas menyampaikan agar program-program presiden terpilih dimasukkan dalam rencangan anggaran tahun depan.

"Nggak ada. Hanya dalam sidang kabinet saya sampaikan bahwa program-program presiden terpilih harus sudah dimasukkan dalam rencana anggaran 2025," kata Jokowi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).

Jokowi menyampaikan alasan mengapa program presiden terpilih harus diakomodir dalam rencana anggaran 2025.

Baca Juga: Jokowi Bantah Pernyataan Bahlil Soal Istana Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo

"Supaya presiden terpilih jadi lebih cepat dan lebih mudah dan nanti penganggaran tidak kembali mengajukan anggaran kepada DPR. Inilah yang disampaikan di rapat paripurna," kata Jokowi.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi menggelar sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, hari ini. Program-program prioritas Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, termasuk program makan siang gratis ikut di bahas.

Pembahasan prograk prioritas pasangan capres dan cawapres yang unggul sementara dalam penghitungan real count maupun quick count itu diketahui dari Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono yang perdana mengikuti jalannya sidang kabinet.

"Tadi, ada, saya lihat sepintas karena waktunya cukup singkat, tidak dibahas secara detail. Kita hanya ada satu elemen yang itu juga jadi program unggulan dari capres terpilih," kata AHY usai sidang kabinet, Senin (26/2/2024).

AHY mengatakan program milik Prabowo-Gibran itu memamg perlu dihitung secaea saksama lantaran memerlukan anggaran yang besar.

Baca Juga: Bank Dunia Soroti Program Makan Siang Gratis, Ingatkan Beban Utang yang Membengkak

"Dan itu tentu harus dihitung secara saksama sehingga, bisa dideliver dengan baik. Karena sekali lagi kalau tidak salah 83 juta yang akan diberikan makan siang gratis dan susu gratis. Itu tentu secara nominal cukup besar, bukan cukup, besar," kata AHY.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang mengikuti jalannya sidang kabinet paripurna juga menyampaikan hal senada terkait.

"Membahas tentang program-program prioritas Pak Prabowo, termasuk di dalamnya adalah makan siang tahap awal," kata Bahlil.

Meski turut dibahas, program prioritas Prabowo-Gibran itu masih pembahasan tahap awal.

"Tadi kan kita bahas tentang RKP, ini kan baru rapat awal saja. Nanti dalam rapat kedua akan dilakukan pembahasan," kata Bahlil.

Tetapi secara umum bahwa program-program prioritas presiden terpilih Pak Prabowo-Mas Gibran itu sudah akan diakomodir supaya di saat 2025 itu langsung running, langsung jalan. Dan pembahasan APBN-nya kan ini baru tahap pertama," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI