Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan, saat ini tidak mudah untuk mencari negara yang bisa mengimpor beras ke Indonesia. Padahal, menurutnya, dulu hampir semua negara produsen beras yang menawarkan untuk ekspor ke Indonesia.
"Sekarang ini kita mencari beras ke negara-negara produsen, itu juga tidak gampang dan tidak mudah," kata Jokowi dalam pidatonya di Rapim TNI-Polri, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).
Baca Juga:
Cak Imin Tiba-tiba Minta Maaf atas Keseluruhan Kesalahan, Ada Apa?
Baca Juga: Jokowi Bantah Pernyataan Bahlil Soal Istana Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo
Kena Mental, Jagoan Medan Ucok Baret Minta Maaf Usai Tantang Duel Hercules
Harta Berlimpah Dedi Mulyadi yang Heran Orang Ribut Beras Mahal, Punya Duit Rp7,8 M
Jokowi lantas mengungkap mengapa kondisi ekspor pangan saat ini sudah berubah.
Ia menyebut, saat ini banyak negara yang malah menahan diri untuk tidak ekspor bahan pangannya karena berbagai alasan.
"Karena semuanya sekarang ini ngerem untuk tidak ekspor bahan pangannya, baik gandum maupun beras akibat perubahan iklim, akibat perubahan cuaca, dan gangguan rantai pasok," terangnya.
Baca Juga: Mengenal Makna Gelar Jenderal Kehormatan yang Diberikan Jokowi Kepada Prabowo Subianto
Melalui pidatonya di hadapan TNI-Polri, Jokowi sekaligus mengingatkan tentang tantangan ke depan yang tidak mudah.
Bahkan tantangan tersebut bukan tantangan internal dari dalam negeri saja, melainkan tantangan berat justru eksternal.
"Tantangan global yang sangat rumit, juga bisa berdampak signifikan pada situasi ekonomi dan situasi sosial di dalam negeri. Kita tahu ketidakpastian ekonomi masih belum jelas, masih belum pasti, geopolitik dunia juga sulit dihiutng, sulit dikalkulasi," tutur Jokowi.
"Lanskap ekonomi, lanskap politik dunia juga sulit dikalkulasi, sulit dihitung. Kita tahu konflik Ukraina belum selesai, datang konflik Gaza, ada tambahan Yaman, sehingga menyebabkan inflasi pangan melanda dunia," sambung Jokowi.