Suara.com - Saat ini, warga tengah dihadapkan dengan berbagai lonjakan kenaikan harga kebutuhan pangan termasuk beras. Hal tersebut juga turut menjadi perhatian Mantan Bupati Prwakarta Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi.
Seperti diketahui, harga beras di tanah air terus mengalami tren kenaikan. Kenaikan harga beras bahkan mencapai Rp15.500-Rp18.000 ribu per kilogram hingga membuat masyarakat menjerit karena kenaikan harga beras yang drastis.
Menanggapi kenaikan harga tersebut, Kang Dedi Mulyadi memberikan tanggapannya. Dalam unggahan akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall kang Dedi mengaku telah mengecek harga beras di salah satu pasar di Subang.
Berdasarkan hasil pengeceka Kang Dedi Mulyadi stok beras biasa maupun premium harga merangkak naik mencapai Rp18 ribu per kg untuk beras premium.
Dalam video itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra tersebut pun menyindir reaksi warga yang banyak mengeluh terkait kenaikan harga beras di sejumlah wilayah Indonesia dalam beberapa pekan terakhir.
Ia juga membandingkan reaksi diam warga ketika harga sejumlah barang seperti skincare hingga rokok naik.
"Harga beras naik, ribut, dunia serasa mau kiamat tapi harga skincare naik yang tidak ada kaitannya dengan kehidupan pada diem aja. Harga handphone naik diem aja, harga rokok naik diem aja," kata Dedi Mulyadi.
Dedi lantas juga menyindir pihak yang protes dengan kenaikan harga beras namun membangun rumah hingga pabrik dengan menggusur tanah persawahan serta tidak menghargai petani.
"Makan nasi yang terbuat dari beras tapi tidak pernah menghargai sawah, tidak pernah menghargai petani, tidak pernah menghargai buruh tani," ucap Dedi.
"Terus-terusan beras harus murah tapi tiap hari perumahan, pabrik, ruko dibangun dengan menggusur sawah seolah-olah sawah tidak penting,” sambungnya kemudian.