Ketika Soeharto mendapat gelar bintang lima pada Oktober 1997, dikutip dari sejumlah sumber, nilai rupiah sudah menyentuh angka Rp4.000 /US $, pada bulan Januari 1998 rupiah terus melemah hingga level sekitar Rp 17.000 US $.
Kondisi ini membuat harga bahan-bahan kebutuhan pokok merangkak naik, harga premium naik dua kali lipat, ribuan usaha bangkrut, meluasnya pengangguran, terjadinya PHK secara besar-besaran dan membengkaknya jumlah orang miskin baru.
Di akar rumput, desakan untuk Soeharto letakkan jabatan setelah 32 tahun berkuasa makin menguat. Gerakan Reformasi 1998 pun pecah dengan turunya mahasiwa dan rakyat.
Pemerintahan Soeharto semakin disorot setelah Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 yang menyebabkan empat mahasiswa tertembak mati dan kemudian memicu Kerusuhan Mei 1998 sehari setelahnya.
Gerakan mahasiswa pun meluas hampir di seluruh Indonesia. Di bawah tekanan yang besar dari dalam maupun luar negeri, Soeharto akhirnya memilih untuk mengundurkan diri dari jabatannya pada 21 Mei 1998 atau 7 bulan setelah mendapat gelar jenderal bintang lima.