Harga Beras yang Terus Meroket
![Petugas menyusun beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). [Dok.Antara]](https://media.arkadia.me/v2/articles/triasrohmadoni/C8jvXxt5fAS35oHvtBa3KqU73u9AvwO5.png)
Harga beras belakangan ini terpantau masih tetap tinggi melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional No 7/2023, HET beras medium sejak Maret 2023 adalah Rp 10.900 per kg, sedangkan beras premium Rp 13.900 per kg untuk Zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi.
Sementara itu HET beras di Zona 2 yang meliputi Sumatera selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan dipatok Rp 11.500 per kg untuk medium dan beras premium Rp 14.400 per kg. Di zona ke-3 meliputi Maluku dan Papua, HET beras medium Rp 11.800 per kg dan beras premium Rp 14.800 per kg.
Berbagai cara dilakukan pemerintah untuk menggenjot produksi beras dalam negeri. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan menyetujui penambahan anggaran untuk subsidi pupuk di tahun 2024 ini dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton, atau naik 2 kali lipat.
Jokowi sempat menyebut kenaikan harga beras sebenarnya juga dialami oleh seluruh negara. Dia menjelaskan harga beras naik karena produksi yang berkurang. Di Indonesia, produksi beras berkurang karena perubahan iklim ekstrim sehingga membuat gagal panen.
Harga beras premium di Indonesia yakni Rp 18.000 per kg bahkan disebut sudah mencapai level tertinggi sepanjang sejarah. "Ini (harga beras premium) tertinggi sepanjang sejarah Indonesia, belum pernah terjadi dalam sejarah harga beras Rp 18.000, belum pernah. Harga beras itu Rp 8.000, Rp 9.000, tertinggi Rp 10.000," ucap Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) pada Sabtu (24/2/2024) lalu.
Kontributor : Trias Rohmadoni