Dirujak Gegara Heran Harga Beras Mahal, Dedi Mulyadi Nantang Pasukan Skincare

Galih Prasetyo Suara.Com
Rabu, 28 Februari 2024 | 10:35 WIB
Dirujak Gegara Heran Harga Beras Mahal, Dedi Mulyadi Nantang Pasukan Skincare
Potret Dedi Mulyadi saat dikeroyok emak-emak. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Eks bupati Purwakarta Dedi Mulyadi jadi sorotan pasca mengeluarkan komentar kontroversi yang memancing kemarahan publik. Dedi dalam pernyataannya itu mengaku heran dengan orang-orang yang ribut karena harga beras mahal.

Terbaru, lewat video di akun Instagram miliknya, politisi Gerindra itu tengah berada di pinggir sawah bersama sejumlah emak-emak yang sedang mencabut rumput gulma.

"Hayoh, mana pasukan skincare? Eh gimana cenah?" tulis Dedi pada keterangan video seperti dikutip, Rabu (28/2).

Baca juga:

Baca Juga: Punya 9 Kendaraan Senilai Rp 15 Miliar, Mentan Andi Amran Gelar Pernikahan Mewah Anak di Tengah Harga Beras Naik

Dedi di video itu menjelaskan soal aktivitas para emak-emak yang sedang mencabut rumput gulma. Kata Dedi aktivitas itu biasa disebut ngarambet atau ngoyos.

Ia kemudian menerangkan bahwa para buruh tani melakukan ngarambet selama 6 jam dan hanya dibayar berkisar Rp60.000-70.000.

"Kalau di pak Dedi, tanpa makan dikasih (uang) Rp100.000," ucap salah satu buruh tani.

Dedi dalam video itu kemudian mengatakan bahwa aktivitas ngarambet bukan hal mudah karena posisi badan harus terus membungkuk mencabut gulma di areah persawahan.

"Ayo masih terus marah sama saya. Boleh terus marah, haha. Anda mau gak melakukan ini (ngarambet)?" tanya Dedi.

Baca Juga: Harta Tembus Rp1,19 T, Mentan Andi Amran Gelar Nikahan Mewah buat Anak Saat Harga Beras Mencekik

Sebelumnya pernyataan Dedi Mulyadi jadi kontroversi. Ia mengatakan semua orang ribut saat harga beras merangkak naik seolah dunia mau kiamat. Namun saat harga rokok dan skincare naik, tidak ada yang bersuara.

Dedi kemudian malah menyoroti soal pola pikir masyarakat yang harus diubah. Menurutnya kebanyakan masyarakat hidup dalam pola konsumerisme hingga tidak bisa mengatur keuangannya.

“Harga skincare, rokok, HP, motor, baju naik diam saja tetap pada beli, giliran harga beras yang naik ribut semuanya serasa dunia mau kiamat,” ujarnya.

Dedi kemudian memberi contoh soal alokasi dana untuk membeli skincare dan rokok. Menurutnya banyak orang yang mau mengeluarkan uang minimal Rp150.000 per bulan untuk skincare dan Rp20.000 untuk membeli satu bungkus rokok per hari.

Ia lalu mengatakan bahwa dengan jumlah uang sebesar itu seharusnya masyarakat bisa membeli beras minimal 10 kg. Dedi pun mengatakan bahwa masyarakat harus mengutamakan kebutuhan yang lebih penting yakni makan.

Sontak saja pernyataan Dedi itu membuat publik ramai-ramai berikan komentar pedanya kepada mantan suami Anne Ratna Mustika.

"Ini org yg selalu ikut pansos disaat ada kejadian viral kan?" cuit salah satu akun Twitter.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI