Kabar Baik! Israel Disebut Sepakat Hentikan Aksi Militer Di Gaza Selama Ramadan

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 28 Februari 2024 | 05:35 WIB
Kabar Baik! Israel Disebut Sepakat Hentikan Aksi Militer Di Gaza Selama Ramadan
Tembok perbatasan terlihat saat warga Palestina di Kamp Pengungsi Aida menjalani kesehariannya dalam ketakutan akibat serangan pasukan Israel dan pemukim Yahudi di Betlehem, Tepi Barat pada 07 Desember 2023. [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otoritas Israel disebut sepakat untuk tidak melakukan aksi militer di Jalur Gaza selama bulan suci Ramadan demi membebaskan para sandera yang tersisa di sana, kata Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Pada 9 Februari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan rencana untuk mengevakuasi penduduk Kota Rafah dan menghancurkan batalion Hamas yang tersisa.

Pada Minggu anggota Kabinet Perang Israel, Benny Gantz, mengatakan jika sandera yang ditahan di Gaza tidak dibebaskan pada awal Ramadan 10 Maret, maka perang di semua wilayah, termasuk di Rafah akan terus berlanjut.

“Terdapat kesepakatan dari pihak Israel bahwa mereka juga tidak akan melakukan aktivitas selama Ramadan, untuk memberi kami waktu membebaskan semua sandera,” kata Biden saat wawancara dengan NBC News yang dipublikasi pada Senin.

Baca Juga: Kekayaan Melimpah Jacob Rothschild, Bankir Yahudi Pendukung Israel

Biden berharap agar kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas bisa tercapai pada 4 Maret mendatang.

Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan serangan roket besar-besaran terhadap Israel dari Gaza pada 7 Oktober. Akibatnya, 1.200 orang tewas dan sekitar 240 orang lainnya diculik.

Israel lantas melakukan serangan balasan dan memerintahkan pengepungan total terhadap Gaza dan mulai melancarkan serangan darat yang bertujuan untuk melenyapkan petempur Hamas dan menyelamatkan para sandera.

Hingga kini, sedikitnya 29.700 orang di Jalur Gaza tewas, demikian menurut pemerintah setempat.

Pada 24 November tahun lalu, Qatar menjadi mediator Israel dan Hamas dalam kesepakatan gencatan senjata sementara, juga menyangkut pertukaran tawanan perang dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Baca Juga: Usai Starbucks, Gibran Lagi-lagi Keciduk Pakai Brand Pro-Israel Saat Ketemu Prabowo

Gencatan senjata diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember 2023. Sejauh ini, lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan Hamas di Gaza. (Sumber: Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI