Suara.com - Mantan sekretaris BUMN, Said Didu ikut mengomentari kenaikan harga beras yang dikaitkan dengan kebijakan bantuan sosial (bansos) pemerintah jelang Pemilu.
Said Didu menyinggung jika harga beras naik bansos setelah Presiden Jokowi membagikan bansos lantaran anaknya Gibran menjadi cawapres pendamping Prabowo.
"Bpk Presiden yth, harga beras naik setelah Bpk gunakan stok beras bagi-bagi bansos politik utk anak Bpk." cuitnya lewat akun X @msaid_didu, Selasa (27/2/2024).
Said Didu menilai bahwa penyebab harga beras naik karena bansos politik. Ia pun menyebut jika rakyat sudah paham cara Jokowi membohongi rakyat.
"Artinya penyebab harga naik krn Bansos politik. Jangan dibalik." terang dia.
“Rakyat sdh makin paham cara Bpk membohongi rakyat.” sambung Said Didu.
Dalam cuitannya itu, Said Didu menyertakan pemberitaan media online perihal harga beras yang melejit. Pada berita itu berjudul: Harga Beras Melejit, Jokowi dan Menteri-menterinya Punya Bermacam Alasan.
Unggahan Said Didu mendapat sorotan tajam warganet yang menuliskan pendapatnya di kolom komentar.
"Hanya sebagian kecil yang paham, masih lebih banyak yang gak ngerti apa apa soal politik banzos Jkw. Begitu pak Said kalau menurut saya." sebut netizen.
"Kenyataan di lapangan,bila barang langka hrg naik,bila barang melimpah hrg turun sendirinya..hukum pasar," sahut yang lainnya.
"Merepotkan sampai jutaan orang, bahkan ada yg sampai anaknya meninggal karena ditinggal ibunya antri beras. Bapak ini sepertinya tidak pernah takut azab Tuhan." sindir warganet.