Sang Rektor Prof Edie Urung Dicopot Buntut Diduga Cabuli Bawahan, Mahasiswa UP Demo Tutup Jalan hingga Bakar Ban

Selasa, 27 Februari 2024 | 17:24 WIB
Sang Rektor Prof Edie Urung Dicopot Buntut Diduga Cabuli Bawahan, Mahasiswa UP Demo Tutup Jalan hingga Bakar Ban
Sang Rektor Prof Edie Urung Dicopot Buntut Diduga Cabuli Bawahan, Mahasiswa UP Demo Tutup Jalan hingga Bakar Ban. (Suara.com/Muhamad Iqbal Fathurahman)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus Rektor Universitas Pancasila (UP) Edie Toet Hendratno yang diduga mencabuli bawahannya memantik demonstrasi dari kalangan mahasiswa.

Kali ini, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam berbagai fakultas di UP itu menutup akses di depan kampusnya, Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Selasa (27/02/24). 

Aksi ini merupakan kali kedua yang digelar oleh mahasiswa UP sebelumnya aksi ini digelar di depan rektorat. Namun karena respons kampus yang lambat mereka akhirnya bergeser ke jalan depan kampus.

Mahasiswa Universitas Pancasila demo tuntut rektornya dicopot buntut kasus dugaan pelecehan seksual terhadap bawahannya. (Suara.com/Muhamad Iqbal Fathurahman)
Mahasiswa Universitas Pancasila demo tuntut rektornya dicopot buntut kasus dugaan pelecehan seksual terhadap bawahannya. (Suara.com/Muhamad Iqbal Fathurahman)

Selain menutup jalan, para mahasiswa juga membakar ban bekas dan membentangkan poster berisi spanduk bertuliskan tuntutan mereka.

Aksi demonstrasi mahasiswa UP yang menuntut sang rektor dicopot buntut kasus pencabulan itu membuat menyebabkan kemacetan hingga belasan kilometer.

Mahasiswa Universitas Pancasila demo tuntut rektornya dicopot buntut kasus dugaan pelecehan seksual terhadap bawahannya. (Suara.com/Muhamad Iqbal Fathurahman)
Mahasiswa Universitas Pancasila demo tuntut rektornya dicopot buntut kasus dugaan pelecehan seksual terhadap bawahannya. (Suara.com/Muhamad Iqbal Fathurahman)

Tuntut Rektor Dicopot

Sebelumnya diberitakan bahwa Senat Keluarga Mahasiswa Universitas Pancasila (KMUP), menuntut rektor Edie Toet Hendratno agar dinonaktifkan dari jabatannya. Hal itu buntut ulah sang rektor yang diduga mencabuli bawahannya.

Peristiwa pelecehan seksual tersebut diduga terjadi di lingkungan kampus UP.

"Mendesak dan menuntut satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) untuk menonaktifkan sementara rektor UP dari jabatannya selama berjalannya proses hukum," tulis Senat KUMP di akun Instagram resminya pada Sabtu (24/2/24).

Baca Juga: Periksa Korban Dan Saksi, Polda Metro Akan Kembali Panggil Rektor UP Kamis Pekan Ini

Tuntutan Senat agar rektor UP dinonaktifkan dari jabatannya bukan tanpa sebab. Hal itu menurut mereka telah tertuang dalam Peraturan Menteri (Permen) yang telah ditetapkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI