Suara.com - Setelah sempat berseteru atas kepengurusan Partai Demokrat, akhirnya Menteri ATR/BPN sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY bersalaman dengan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Cecep Hidayat melihat ada peran besar Presiden Joko Widodo atau Jokowi di balik momen tersebut.
Baca Juga:
Cak Imin Tiba-tiba Minta Maaf atas Keseluruhan Kesalahan, Ada Apa?
Kena Mental, Jagoan Medan Ucok Baret Minta Maaf Usai Tantang Duel Hercules
Prabowo-Gibran Unggul dalam Pencoblosan Ulang di Jakut, Netizen: Mau Diulang Berapa Kali Abah?
Cecep mengingat pernyataan Jokowi yang mengaku ingin menjadi jembatan seluruh pihak.
"Di sini Pak Jokowi menjadi representasi, ya, yang seperti beliau sampaikan beliau menjadi jembatan buat semua politisi yang berbeda. Akan tetapi, sebenarnya beliau yang mendesain itu," kata Cecep dikutip Selasa (27/2/2024).
Cecep menerangkan, Jokowi memiliki hak prerogatif presiden untuk mengajak Partai Demokrat masuk ke dalam kabinet.
Baca Juga: Waketum Demokrat Desak Moeldoko Minta Maaf ke AHY: Salaman Itu Cuma Formalitas Saja!
Meski sempat berkonflik, mau tidak mau Moeldoko menerima kehadiran AHY di lingkungan Istana.