Suara.com - Ahmad Sahroni dan Kaesang Pangarep digadang-gadang bakal menjadi calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024. Ahmad Sahroni pun sudah mulai psywar di akun sosial media miliknya.
Lewat akun Instagram miliknya, politisi Nasdem itu mengaku siap maju jadi Gubernur DKI Jakarta dan berani melawan siapapun, termasuk ketum PSI Kaesang Pangarep.
"Siapapun yg Mau Maju Gubernur DKI jakarta gw kagak takut , sekalipun kaesang Ikutan ... (tp kalo kaesang ikutan Nampak nya banyak Lobang dimana mana nih)," tulis Sahroni seperti dikutip, Senin (26/2).
Kaesang sendiri sampai saat ini belum memberikan pernyataan resmi untuk maju jadi Pilkada DKI Jakarta 2024. Sebelumnya nama Kaesang sempat digadang jadi calon wali kota Depok.
Baca Juga: Ahmad Sahroni Siap Tantang Kaesang di Pilgub DKI: Dia Mau Gak Tuh?
Namun belakangan Kaesang membantah kalau ia maju jadi wali kota Depok. Kaesang pada pernyataan di September 2023 mengatakan bahwa ia fokus pada kemenangan PSI di Pemilu 2024.
PSI sendiri saat ini dari data real count KPU RI belum memenuhi ambang batas untuk bisa lolos ke Senayan. PSI masih meraih suara di angka 2 persen.
Namun suara PSI sudah tembus 14 persen di 15 dapil DPR RI, termasuk di tiga dapil Jakarta. Di dapil Jakarta I PSI meraih 7,12 persen, Jakarta II meraup 8,38 persen dan DKI Jakarta III mendapakan 13,86 persen.
Menarik jika pada akhrinya Kaesang dicalonkan menjadi Gubernur DKI Jakarta dan melawan Ahmad Sahroni. Kedua tokoh ini terbilang termasuk politikus muda yang memiliki latar belakang bisnis.
Seperti apa gurita bisnis Ahmad Sahroni vs Kaesang Pangarep? Berikut ulasannya
Baca Juga: Jakarta Menyala, Ajakan Diskusi Sahroni Berujung Dukungan ke Ridwan Kamil
Gurita Bisnis Kaesang
Putra bungsu Presiden Jokowi sebelum menjadi ketum PSI dikenal sebagai seorang penguasaha. Ia diketahui menjalank sejumlah bisnis di sejumlah bidang.
Ada usaha kuliner Sang Pisang yang ia buka pada 2017. Usaha ini dibuka bersama dengan Ansari Kadir. Kabarnya usaha ini sudah tersebar di 25 kota dan memiliki 73 outlet. Sang Pisang juga memiliki karyawann kurang lebih 1500 orang.
Lalu ada usaha Ternakopi. Usaha Kaesang sebelumnya dijalankan oleh Gibran Rakabuming Raka. Konon usaha ini memiliki 40 toko, sayangnya bisnis Kaesang ini gulung tikar.
Bekerjasama dengan chef Arnold Poernomo, Gibran Rakabuming Raka membuka usaha kuliner bernama Mangkoku. Usaha ini kemudian diterukan oleh Kaesang dan sekarang memiliki 46 toko di Sumatera dan Jawa.
Selain itu, ada juga usaha kuliner lainnya seperti Chili Pari, Markobar, Goola, Sang Javas, Madhang, Siapmas, Saham Rakyat, Panca Mitra Multiperdana dan Ternak Ikan Lele.
Merangkum berbagai sumber, Kaesang ditaksir memiliki harta kekayaan mencapai lebih dari Rp92,2 miliar pada 2021. Selain itu nama Kaesang juga tercatat sebagai komisaris Rans yang dimiliki oleh Raffi Ahmad.
Diketahui Kaesang telah membeli saham PT Panca Mitra Multiperdana sebesar 8 persen dengan angka transaksi Rp92,2 miliar. Angka itu di luar dari jumlah kepemilikan saham di klub bola Persis Solo.
Pundi-pundi uang Ahmad Sahroni
Selain dikenal sebagai anggota DPR RI, Ahmad Sahroni juga dijuluki sebagai Crazy Rich. Nilai kekayaan Sahroni terbilang sangat fantastis.
Mantan sopir bos perusahaan BBM itu dilaporkan memiliki kekayaan mencapai Rp227 miliar. Angka ini berdasakan Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 31 Desember 2020.
Nilai ini kemudian bertambah jika merujuk pada laporan 2022. Di LHKPN 2022, kekayaan Sahroni mencapai angka Rp298,8 miliar. Dari data tersebut terlihat sumber kekayaan Sahroni bersumber dari aset tanah dan bangunan. Jumlahnya pun sangat fantastis, yakni Rp137,48 miliar.
Politis Demokrat itu memiliki 16 aset tanah dan bangunan yang tersebar di wilayah DKI Jakarta. Mayoritas aset tesebut adalah hasil sendiri.
Kemudian, Sahroni memiliki alat transportasi dan mesin yang terdiri dari 26 koleksi kendaraan, mulai dari mobil hingga motor senilai Rp20,13 miliar.
Sahroni memiliki koleksi mobil mewah seperti Ferrari 366 senilai Rp2,5 miliar hingga Porsche 9E3 RS yang ditaksir senilai Rp6,6 miliar.
Lalu, Sahroni juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp107,41 miliar, surat berharga Rp60 juta, kas dan setara kas Rp84,31 miliar.