Cak Imin Komen Soal Zulhas Klaim Beras Mahal Gegara Hujan Geser, Netizen Ngakak: Geser ke Thailand dan Vietnam!

Riki Chandra Suara.Com
Senin, 26 Februari 2024 | 15:24 WIB
Cak Imin Komen Soal Zulhas Klaim Beras Mahal Gegara Hujan Geser, Netizen Ngakak: Geser ke Thailand dan Vietnam!
Cawapres 02 Muhaimin Iskandar di Serang, Banten. [Suara.com/Yandi Sofyan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cawapres Nomor Urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengomentari soal jawaban Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Zulkifli Hasan yang menyebutkan bahwa harga beras melambung tinggi karena pergeseran hujan.

Hanya saja, cara Cak Imin mengomentarinya bukan dengan memberikan pendapat langsung. Pasangan Anies Baswedan ini justru balik melempar pertanyaan kepada netizen lewat cuitan di akun X @cakimiNOW pada Senin (26/2/2024).

"Gimana menurutmu?" cuit Cak Imin sembari membagikan link berita berjudul "Mendag Zulhas Ungkap Alasan Harga Beras Melambung: Jadwal Hujan Geser".

Cuitan Cak Imin tentu saja mengundang reaksi netizen. Banyak dari mereka yang mendukung Ketum PKB itu dan menertawakan komentar Ketum PAN, Zulkfli Hasan.

"Menurut saya harga beras melambung karna ilmu padi lagi sering digunain abang-abangku cak," kata @Celahkecil.

"Ya Allah, jauhkanlah kami dari pemimpin yang zalim, bodoh dan tidak bertanggung jawab," tulis @Dani_OOR.

"Jadwal hujan geser bjir, jawabannya kek punya ip 2,3 aja," cuit
@jokiannings.

"Iya jadwal hujan geser ke Thailand dan Vietnam agar impor beras lancar," tutur @Blontanex.

"Dah ga ada tanggapan cak, opini blunder dari seorang mentri gini bikin ngakak doang," kata @talrking.

"Dialah seorang yang menggemparkan jagat dunia maya hanya dengan ketikan,"Gimana menurutmu?" mas mas," kata @elfanmdi.

Diketahui, Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan bahwasanya harga beras yang melambung tinggi disebabkan oleh jadwal hujan yang bergeser dari perkiraan.

Menurut Zulhas, seharusnya hujan mulai turun di bulan September hingga Desember, namun nyatanya intensitas hujan justru terjadi di bulan Januari dan Februari.

"Kita tanamnya geser, kan mestinya September, Oktober, November, Desember sudah hujan, nah hujannya kan baru," ujarnya dalam pemberitaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI