Kompak Naik Angkot, Puluhan Orang Gelar Aksi Bakar Ban saat Geruduk Kantor ICW

Senin, 26 Februari 2024 | 15:00 WIB
Kompak Naik Angkot, Puluhan Orang Gelar Aksi Bakar Ban saat Geruduk Kantor ICW
Kompak Naik Angkot, Puluhan Orang Gelar Aksi Bakar Ban saat Geruduk Kantor ICW. (Suara.com/Rakha)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puluhan orang yang tergabung dalam Forum Masyarakat Pemuda Mahasiswa Timur Cinta NKRI menggelar aksi di depan kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Senin (26/2/2024) siang.

Puluhan orang tersebut tiba di kantor ICW menggunakan tiga unit angkot. Mereka tiba depan kantor ICW pukul 14.15 WIB.

Massa aksi itu kemudian berbaris di depan kantor ICW. Mereka membawa pengeras suara dan banner bertuliskan 'Kami Timur Cinta Damai dan Persatuan dan Berbhineka Tunggal Ika'.

Selain itu, tampak pula banner dengan tulisan 'Anti Rasisme Apa Kulit Hitam Rambut Kriting dan Preman Bukan Manusia'.

Baca Juga: ICW Ungkap Kantornya Didatangi Sejumlah Orang: Diduga Intel

Massa juga membawa banner yang bernada menyinggung acara diskusi ICW tentang Pemakzulan Joko Widodo (Jokowi) bertuliskan 'Minta Kepada LBH, KontraS, Segera Minta Maaf dan Para Oknum Mahasiswa yang Merencanakan Makar Segera Ditangkap dan Proses Hukum'.

Kantor ICW di kawasan Kalibata Timur, Pancoran, Jaksel digeruduk puluhan orang yang menggelar aksi.  (Suara.com/Rakha)
Kantor ICW di kawasan Kalibata Timur, Pancoran, Jaksel digeruduk puluhan orang yang menggelar aksi. (Suara.com/Rakha)

Di depan kantor ICW, puluhan polisi tampak berjaga dengan ketat.

Polisi berbaris membuat barikader di depan kantor ICW saat puluhan orang mulai membakar ban dan berorasi.

Diduga Massa Bayaran

Untuk diketahui, aksi di depan kantor ICW rencananya dimulai pukul 09.00 WIB. Koordinator Divisi Pengelolaan Pengetahuan ICW, Wana Alamsyah mengaku heran kantornya mau didemo sejumlah orang.

Baca Juga: Bingung Mau Didemo, ICW Curiga Massa Pesanan: Kami Tak Pernah Bahas Isu Rasisme di Papua

"Memang ini yang menjadi kebingungan kami juga sejujurnya karena kami secara prinsip tidak melarang siapa pun untuk melakukan aksi demonstrasi karena itu merupakan hak warga negara," kata Wana di kantor ICW, Jakarta Selatan, Senin.

Koordinator Divisi Pengelolaan Pengetahuan Indonesia Corruption Watch (ICW), Wana Alamsyah. (Suara.com/Rakha)
Koordinator Divisi Pengelolaan Pengetahuan Indonesia Corruption Watch (ICW), Wana Alamsyah. (Suara.com/Rakha)

Wana juga merasa heran lantaran isu yang dibawa oleh pendemo adalah rasisme di Papua. Padahal, Wana menuturkan ICW belum pernah membuat studi tentang isu rasismen di Papua.

"Tapi memang yang masih kami pertanyakan adalah urgensi mengenai isu tersebut yang didesak ICW mengenai rasisme di Papua. Sebab, kami sampai saat ini itu belum pernah membahas mengenai isu rasisme di papua sejak berdiri begitu," ujar Wana.

Wana menduga kantor ICW hendak didemo karena belakangan kerap menyuarakan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.

"Kami belum pernah mendapatkan aksi semacam ini begitu yang kami curigai adalah mengapa mereka datang salah satunya adalah karena aksi dan respons kami terhadap isu kecurangan Pemilu," ungkap Wana.

Oleh sebab itu, Wana menilai massa yang berencana menggeruduk kantor ICW adalah masa bayaran.

"Yang menjadi persoalan ada sejumlah kelompok yang memang patut diduga diarahkan atau di-drive begitu bukan karena konteks kondisinya tapi karena memang ada patut diduga pesanan atau disuruh," ucap Wana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI