Tentara AS Bakar Diri di Depan Dubes Israel Sambil Teriak Free Palestine

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 26 Februari 2024 | 14:30 WIB
Tentara AS Bakar Diri di Depan Dubes Israel Sambil Teriak Free Palestine
Video diduga aksi bakar diri tentara AS di depan Dubes Israel [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang anggota aktif Angkatan Udara Amerika Serikat dilaporkan membakar dirinya di depan kedutaan besar Israel di Washington, D.C. pada Minggu (25/2/2024) sebagai bentuk protes terhadap perang di Gaza.

Tim Dinas Rahasia segera memadamkan api, dan pria tersebut kemudian dilarikan ke rumah sakit setempat karena "cedera kritis yang mengancam jiwa," menurut Departemen Layanan Medis Darurat dan Pemadam Kebakaran DC. Kini, kabarnya nyawa pria itu tidak tertolong.

Beberapa sumber yang mengutip siaran langsung kejadian tersebut menyatakan bahwa pria tersebut terdengar meneriakkan "Bebaskan Palestina" sambil membakar diri.

Washington Post menuliskan, juru bicara Angkatan Udara, Rose M. Riley mengkonfirmasi adanya tentara Angkatan Udara AS yang turut terlibat dalam aksi.

Baca Juga: Gibran Keciduk Pakai Gelas Plastik Produk Pro Israel, Disindir Gegara Pernah Kritik Cak Imin Soal Botol Plastik

Dalam video yang tersebar di Twitch dan X, nampakseorang tentara membakar diri dan berteriak bahwa dirinya tidak akan pernah terlibat lagi dalam aksi genosida.

Perkataan tentara tersebut merujuk pada genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina hingga saat ini.

Dia juga dilaporkan mengatakan "Saya akan melakukan aksi protes ekstrem."

Sementara pihak berwenang mengatakan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.

Peristiwa ini bukan kali pertama, sebelumnya pada akhir 2023 lalu, seorang pria membakar dirinya di depan Konsulat Israel di Atlanta, Georgia sebagai protes atas serangan Israel di Gaza.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Dirujak Warganet Gara-Gara Terciduk Kosumsi Produk Pro Israel

Israel hingga kini terus menyerang tanpa pandang bulu ke tanah Palestina. Setidaknya hampir 30.000 orang meninggal dunia akibat serangan Israel yang tidak manusiawi.

Tanah Palestina juga hancur secara massal dan terjadi kekurangan bahan kebutuhan, sementara hampir 1.200 warga Israel diyakini telah terbunuh.

Perang tersebut menyebabkan 85 persen penduduk di wilayah itu mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur rusak atau hancur, menurut PBB.

Mengenai gugatan genosida di Mahkamah Internasional. Pengadilan tersebut mengeluarkan keputusan sementara pada Januari yang memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Namun, Israel sama sekali tidak bergeming dan melakukan kejahatan perang berkali-kali dengan mengincaar anak-anak dan warga sipil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI