Suara.com - Koordinator Divisi Pengelolaan Pengetahuan Indonesia Corruption Watch (ICW), Wana Alamsyah, mengaku heran kantornya mau didemo ribuan orang. Meski begitu, Wana memastikan ICW terbuka untuk menerima aspirasi pihak lain.
"Memang ini yang menjadi kebingungan kami juga sejujurnya, (tapi) kami secara prinsip tidak melarang siapa pun untuk melakukan aksi demonstrasi karena itu merupakan hak warga negara," kata Wana di kantor ICW, Jakarta Selatan, Senin (26/2/2024).
Wana juga merasa heran lantaran isu yang dibawa oleh pendemo adalah rasisme di Papua. Padahal, Wana menuturkan ICW belum pernah membuat studi tentang isu rasismen di Papua.
"Tapi memang yang masih kami pertanyakan adalah urgensi mengenai isu tersebut yang didesak ICW mengenai rasisme di Papua. Sebab, kami sampai saat ini itu belum pernah membahas mengenai isu rasisme di Papua sejak berdiri, begitu," ujar Wana.
Wana menduga kantor ICW hendak didemo karena belakangan kerap menyuarakan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
"Kami belum pernah mendapatkan aksi semacam ini begitu. Yang kami curigai adalah mengapa mereka datang salah satunya adalah karena aksi dan respons kami terhadap isu kecurangan Pemilu," ungkap Wana.
Oleh sebab itu, Wana menilai massa yang berencana menggeruduk kantor ICW adalah masa bayaran.
"Yang menjadi persoalan ada sejumlah kelompok yang memang patut diduga diarahkan atau di-drive begitu bukan karena konteks kondisinya, tapi karena memang ada patut diduga pesanan atau disuruh," ucap Wana.
Bakal Didemo
Baca Juga: Sim Salabim, Penggelembungan Suara di Jember: Aslinya Nol, Suara Caleg DPR Disulap Dapat Banyak!
Sejumlah orang dikabarkan akan menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor ICW di kawasan Jakarta Selatan, Senin (26/2/2024) pagi.