Mangkir dari Panggilan Polda di Kasus Pelecehan, Rektor Universitas Pancasila 'Sibuk'

Senin, 26 Februari 2024 | 12:42 WIB
Mangkir dari Panggilan Polda di Kasus Pelecehan, Rektor Universitas Pancasila 'Sibuk'
Rektor Universitas Pancasila (UP) Edie Toet Hendratno. (tangkapan layar/Instagram UP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

RZ mengalami dua kali pelecehan seksual. Pertama, ketika RZ dipanggil ke dalam ruangan ETH. Di dalam ruangan ETH secara tiba-tiba mencium pipi korban.

Setelah itu, ETH kembali melakukan pelecehan dengan modus meminta bantuan kepada RZ untuk meneteskan obat mata. Namun ETH secara lancang meremas payudaranya.

RZ pernah melaporkan kasus pelecehan seksual ini ke atasannya. Bukan mendukung agar kasus ini diusut, atasannya itu justru memutasi korban ke unit kerja lain.

Rektor Membantah

Rektor Universitas Pancasila (UP) ETH menyangkal telah melecehkan bawahannya berinisial RZ. Bantahan itu disampaikan ETH lewat pengacaranya, Raden Nanda Setiawan.

Berdasar pengakuan dari kliennya, peristiwa pelecehan seksual sebagaimana yang ditudingkan RZ tidak pernah ada.

"Berita tersebut kami pastikan didasarkan atas laporan yang tidak benar dan tidak pernah terjadi peristiwa yang dilaporkan tersebut. Namun kembali lagi hak setiap orang bisa mengajukan laporan ke kepolisian, tapi perlu kita ketahui laporan atas suatu peristiwa fiktif akan ada konsekuensi hukumnya," kata Raden kepada wartawan, Minggu (25/2/2024).

Raden menilai laporan RZ terhadap ETH janggal. Sebab, peristiwa yang disebut RZ terjadi pada Februari 2023 lalu itu baru dilaporkan saat ini di tengah proses pemilihan rektor baru.

"Isu pelecehan seksual yang terjadi 1 tahun lalu, terlalu janggal jika baru dilaporkan pada saat ini dalam proses pemilihan rektor baru," katanya.

Baca Juga: Diduga Cium hingga Remas Anunya Bawahan, Kemendikbudristek Ikut Usut Kasus Cabul Rektor UP Edie Toet Hendratno

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI