Suara.com - Menteri ekonomi Sri Mulyani menyematkan istilah 'agak laen' pada postur APBN tahun 2024. Hal ini disampaikannya saat memaparkan kinerja APBN tahun ini.
Penggunaan istilah 'agak laen' ini pun dikarenakan kondisi ekonomi Indonesia masih mempertahankan trend yang positif sebagai keberlanjutan akhir tahun 2023 lalu.
Hal ini disampaikan Sri Mulyani di media sosialnya. Dia menyematkan 'agak len' sebagai gambaran jika Indonesia masih mampu mempertahankan trend ekonomi yang positif di saat situasi global pun memperlihatkan perubahan.
Narasi yang disampaikan 'agak laen' pun membuat pengikut media sosialnya berekspektasi beragam. Berikut penjelasan Sri Mulyani yang menyematkan istilah 'agak laen' pada kondisi ekonomi Indonesia pada triwulan pertama 2024 ini.
Baca Juga: Film Agak Laen Tembus 7 Penonton, Bene Dion Pamer jadi Manusia Silver
Dikatakan Sri Mulyani, meski situasi dunia masih penuh guncangan, namun perekonomian Indonesia yang terlihat dari APBN memperlihatkan kinerja psostif.
Berikut postur APBN hingga Januari 2024.
Diketahui jika pendapatan negara mencapai Rp 215,5 T atau 7,7% target, sedangkan belanja negara mencapai Rp184,2T atau sekitar 5,5% pagu dengan surplus APBN yakni Rp31,3T atau 0,14% PDB.
"Tahun 2024, proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia juga masih dibayangi perlemahan. @the_imf memproyeksikan sebesar 3,1%, sementara @worldbank memprediksi hanya 2,4%," ujar Sri Mulyani.
"Untuk Indonesia sendiri “Agak LAEN”, berbagai tren positif dari tahun 2023 tetap berlanjut hingga awal tahun 2024 ini. Per Januari 2024, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terjaga di 125; Mandiri Spending Index (MSI) 40,0; Indeks Penjualan Riil (IPR) 3,7% yoy; dan PMI Manufaktur Indonesia konsisten ekspansi selama 29 bulan berturut-turut," ucap Sri Mulyani.
Baca Juga: Bangga, Tissa Biani Pamer KKN di Desa Penari dan Agak Laen Jadi 2 Film Indonesia Terlaris
"Meski kondisi kita relatif baik dibandingkan kelompok negara G20 maupun ASEAN, kita tetap perlu mewaspadai situasi global yang masih rentan dan penuh risiko. Terutama dengan kondisi inflasi yang mulai menurun tetapi belum disertai dengan penurunan tingkat suku bunga, dan tren perlemahan tingkat permintaan global yang memengaruhi ekspor dan juga penurunan harga komoditas," ujarnya menerangkan.
Sri Mulyani menjelaskan jika kinerja APBN yang tetap positif bakal menjadi modal bagi Indonesia guna menjalani tahun 2024.
"Untuk itu, APBN #UangKita juga akan terus dijaga kesehatannya dan kredibilitasnya, serta dikelola dengan penuh kehati-hatian agar terus mampu melindungi masyarakat dan perekonomian Indonesia dari berbagai guncangan," ucap Sri Mulyani.