Dugaan Korupsi yang Seret Sekjen DPR Indra Iskandar Rugikan Negara hingga Miliaran Rupiah

Senin, 26 Februari 2024 | 08:41 WIB
Dugaan Korupsi yang Seret Sekjen DPR Indra Iskandar Rugikan Negara hingga Miliaran Rupiah
Sekjen DPR RI, Indra Iskandar. (Dok: DPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut, perkara dugaan korupsi yang menyeret nama Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Indra Iskandar berupa perkara yang mengakibatkan kerugian keuangan negara. Terbaru, kasus tersebut sudah ditingkatkan oleh KPK ke tahap penyidikan.

"Betul, dugaan terkait pasal kerugian negara," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri dikutip Suara.com, Senin (26/2/2024).

Baca Juga:

Prediksi Yusril Jika Kubu Ganjar dan AMIN Gugat Pilpres ke MK, Begini Jadinya

Baca Juga: Kasus Korupsi Dana Perjalanan Dinas Di KPK Naik Penyidikan, Satu Pegawai Dipecat

KPK Bongkar Modus Ahmad Muhdlor Cs Sunat Dana Insentif ASN Sidoarjo Hingga 30 Persen

Ekspresi Kocak Mayor Teddy yang Batal Salaman dengan Hercules: Udah Tau Tangan Palsu Pakai Digeplak Lagi

Ali belum dapat merinci secara detail angka kerugian negara dalam perkara ini. Namun disebutnya mencapai miliaran rupiah.

"Miliaran rupiah," kata Ali.

Sebagaimana diketahui, KPK mengumumkan perkara ini sudah ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan.

Baca Juga: DPR Kembali Tercoreng, KPK Naikkan Status Kasus Korupsi yang Seret Sekjen DPR ke Penyidikan

Keputusan itu diambil setelah KPK melakukan gelar perkara.

Dugaan korupsi tersebut diduga terkait dengan pengadaan barang di rumah dinas DPR.

"Bahwa betul, pimpinan, pejabat struktural di kedeputian penindakan termasuk penyelidik, penyidik, dan penuntut, itu sudah bersepakat melalui sebuah gelar perkara, disepakati naik pada proses penyidikan," kata Ali beberapa waktu lalu.

Meski sudah dinaikkan ke penyidikan, KPK belum mengumumkan nama-nama pihak yang dijadikan tersangka, termasuk status Indra yang sebelumnya pernah diperiksa saat kasus ini masih proses penyelidikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI