Suara.com - Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil tengah berbalas psy war dengan politisi Partai Nasdem, Ahmad Sahroni baru-baru ini.
Keduanya disebut-sebut akan berencana maju dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta.
Bukan tanpa alasan, hal itu berawal dari baliho Ridwan Kamil yang tengah membawa tas carrier yang menyebut dirinya akan ke Jakarta. Meski eksplisit, sejumlah netizen menganggap politisi Golkar ini bakal berlabuh ke Jakarta untuk Pilgub DKI Jakarta nanti.
Baliho tersebut dibalas Ahmad Sahroni di Instagram miliknya. Ia juga memberi caption 'Kang, welcome to Bandung, eh Jakarta, menyalaa'.
Ditambah lagi dengan tanggapannya terhadap baliho tersebut ketika diwawancarai wartawan. Ahmad Sahroni menyebutkan bahwa untuk mengalahkan Ridwan Kamil jika nantinya bertarung di Gubernur DKI, hal itu mudah baginya.
"Kalau Ridwan Kamil kan baru mau maju (jalan dulu) ke Jakarta, kalau gua udah di Jakarta," kelakar Ahmad Sahroni.
Berbalas psy war antar dua politikus ini sangat menarik. Apalagi jika keduanya benar-benar memberi kepastian akan memperebutkan kursi Gubernur DKI Jakarta, jelas akan semakin ramai dibahas di media sosial.
Terlepas dari hal tersebut, bagaimana sebenarnya pengalaman politik dua orang tersebut, berikut ulasannya.
Ridwan Kamil
Lahir pada 4 Oktober 1971, Ridwan Kamil memang tak langsung terjun ke dunia politik. Kang Emil sapaan akrabnya menekuni dunia arsitek sebelum mencelupkan diri ke politik.
Tercatat Kang Emil masuk ke dunia politik pada 2013 untuk bertarung di Pilwalkot Bandung. Membawa bendera partai Gerindra namun masih berstatus independen atau tanpa partai, ia memenangkan Pilwalkot Bandung dengan perolehan 45,24 persen suara.
Tak berhenti di sana, selepas habis jabatannya sebagai wali kota, Ridwan Kamil menjajal di Pilgub Jawa Barat.
Beruntung ia kembali memenangkan suara terbanyak dan menjabat sebagai Gubernur Jabar sejak 2018-2023 kemarin. Kemenangan itu juga disorot karena Ridwan Kamil masih dalam status tak memiliki partai.
Setelah selesai masa jabatannya, Golkar pun menawarkan posisi penting di kepartaian. Gayung bersambut, saat ini Ridwan Kamil menjabat sebagai Wakil Ketum Bidang Penggalangan Pemilih Partai Golkar.
Membawa bendera Partai Golkar yang berkoalisi dengan Gerindra di Pemilu 2024, tentu menjadi jalan mulus Ridwan Kamil untuk meniti pengalaman politiknya lebih luas lagi. Tergabung di Koalisi Indonesia Maju di bawah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, kesempatan ini tentu tak akan disia-siakan Ridwan Kamil.
Ahmad Sahroni
Politisi NasDem yang sempat mengawali dirinya sebagai sopir di Tanjung Priok tak menjadi halangan bagi dia untuk tetap berpolitik. Buktinya ia menjadi salah satu anggota partai NasDem yang cukup diperhitungkan.
Sebelum ditunjuk sebagai Bendahara Umum DPP Partai NasDem, pria kelahiran Jakarta, 8 Agustus 1977 ini lebih banyak makan asam garam di dunia industri.
Tak jarang ia menjadi direktur utama di sejumlah PT yang ada di Ibu Kota. Mencapai titik tersebut diawali dari jabatan yang paling rendah yakni sopir.
Terlepas dari pengalaman itu, dalam berpolitik, Ahmad Sahroni dilirik oleh NasDem di medio 2013-an.
Ia menjabat sebagai Bendahara Umum DPW DKI Jakarta Partai Nadem di tahun 2013. Bahkan ia juga menjabat 2 jabatan sekaligus sebagai Kabid Ekonomi GARDA Pemuda NasDem.
Selanjutnya ia ikut bertarung di Pileg 2014 dan tembus ke Senayan selama 2 periode ini hingga 2024. Sebagai anggota DPR RI dari Partai NasDem, tak jarang suara kerasnya menjadi sorotan yang berkomentar tentang kebijakan pemerintah yang tak menguntungkan rakyat.
Modal sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi NasDem tentu bisa mendorong Ahmad Sahroni bertarung di kursi Pilkada DKI Jakarta nanti. Meski begitu, hingga saat ini, belum ada pembahasan resmi dari internal partai terhadap pengusungannya ke Sahroni di Pilgub DKI Jakarta nanti.