Plin-plan, Israel Izinkan Pengiriman Tepung ke Gaza Tapi Ditahan Kembali

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 23 Februari 2024 | 17:36 WIB
Plin-plan, Israel Izinkan Pengiriman Tepung ke Gaza Tapi Ditahan Kembali
Arsip - Sejumlah warga mengangkut para korban dari sebuah gedung yang hancur akibat serangan Israel di Kota Rafah di Jalur Gaza bagian selatan, Selasa (17/10/2023). (ANTARA/Xinhua/Khaled Omar/tm/am.)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Israel dikabarkan membuka izin pengiriman tepung ke alur Gaza setelah menahan lebih dari satu bulan, seperti dilaporkan oleh harian The Times of Israel pada Jumat (23/2/2024).

Kesepakatan ini melibatkan pengiriman tepung untuk 1,5 juta warga Gaza selama lima bulan melalui Program Pangan Dunia (WFP) di bawah naungan PBB.

Kantor Berita Sputnik melaporkan, PM Israel, Benjamin Netanyahu menyampaikan hal ini kepada Presiden AS Joe Biden.

Dalam laporan terkait, Netanyahu mengatakan,  Israel menyetujui pengiriman tepung tersebut pada awal Januari. Gedung Putih juga telah mengonfirmasi perkembangan ini pada 19 Januari.

Baca Juga: Genap 16 Tahun, Adara Relief Luncurkan Program Ayo Bantu Palestina

Namun, kendati kiriman tepung telah tiba di Pelabuhan Ashdod, Israel, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menahan penyerahannya ke UNRWA, badan PBB yang mengurus pengungsi Palestina.

Alasan penahanan tersebut didasarkan pada tuduhan bahwa 12 pekerja UNRWA terlibat dalam serangan oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas ke Israel pada 7 Oktober, menurut laporan tersebut.

Meskipun demikian, belum pasti apakah tepung tersebut akan didistribusikan kepada warga Gaza jika berhasil masuk ke wilayah tersebut.

Israel hingga hari ini terus melakukan penyerangan ke Palestina, termasuk Gaza, Rafah, Tepi Barat dan banyak daerah lain. Total 29.300 warga Palestina meninggal dunia.

Pada 24 November, Qatar memediasi perundingan antara Israel dan Hamas untuk pertukaran tahanan dengan sandera dan gencatan senjata, yang memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.

Baca Juga: Palestina Di Ambang Ramadhan Penuh Penderitaan

Gencatan senjata ini diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember. Lebih dari 100 orang masih diyakini disandera oleh Hamas di Gaza.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI