Suara.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendampingi kegiatan Presiden Jokowi saat meresmikan Bendungan Lolak, Sulawesi Utara.
Kegiatan AHY mendampingi Jokowi ini merupakan perdana pasca dia dilantik menjadi menteri pada Rabu (21/2) lalu.
AHY bahkan mengunggah sebanyak 9 foto kegiatannya di Bendungan Lolak, lima foto di antaranya momen ia bersama Jokowi. Foto itu unggah di akun Instagram pribadi, @agusyudhoyono.
Mulai dari momen AHY mendampingi Jokowi sambutan, hingga wawancara kepala negara. AHY juga mengunggah foto diri yang tengah mengenakan kacamata lengkap dengan pakaian kemeja putih lengan panjang.
Baca Juga: Aksi Joget Annisa Pohan Jadi Perbincangan, Ramai Dibandingkan dengan Siti Atikoh
"Mendampingi Presiden @jokowi bersama para Menteri Kabinet Indonesia Maju dalam Peresmian Bendungan Lolak yang terletak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, tadi pagi (23/2)," tulis AHY di keterangan foto, Jumat (23/2/2024).
AHY menuliskan harapan dirinya terkait manfaat pembangunan Bendungan Lolak untuk warga sekitar.
"Semoga bendungan ini bisa memajukan daerah dan meningkatkan kesejahteraan rakyat secara signifikan, bisa meningkatkan produktivitas pertanian, mencegah banjir, serta mengembangkan sektor pariwisata kita," tulis AHY.
Jokowi Resmikan Bendungan Lolak
Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara. Agus Harimurti Yudhoyono yang baru Rabu kemarin dilantik sebagai Menteri ATR/BPN ikut mendampingi.
Baca Juga: Jokowi Resmikan Bendungan Lolak, Mas Menteri ATR Perdana Dampingi Presiden
Selain AHY, turut mendampingi kepala negara, di antaranya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, dan Pj. Bupati Bolaang Mongondow Limi Mokodompit.
Peresmian bendungan dengan dana investasi sebesar Rp2,02 triliun ini tidak hanya diharapkan menjadi solusi lokal untuk kekurangan air dan pengendalian banjir tetapi juga sebagai model pengelolaan sumber daya air yang efisien bagi Indonesia.
Bendungan Lolak sekaligus merupakan upaya Indonesia menghadapi tantangan pengelolaan air dan energi di masa depan.
“Ke depan, urusan air, urusan energi akan menjadi sebuah persoalan besar kalau kita tidak siapkan sekarang, kalau kita tidak kelola mulai dari sekarang," kata Jokowi dalam sambutannya, Jumat (23/2/2024).
Jokowi mengatakan Indonesia memiliki sekiat 4.400-an sungai. Tetapi bendungan yang dimiliki baru terdapat 292 bendungan.
"Untuk ilustrasi, RRT China memiliki 98 ribu bendungan, Korea Selatan memiliki kurang lebih 20 ribu bendungan,” kata Jokpwi.
Pembangunan Bendungan Lolak, yang memiliki kapasitas 16 juta meter kubik dan dapat mengairi area pertanian seluas 2.200 hektare, menjadi langkah signifikan dalam memperbaiki disparitas tersebut.
Selain itu, bendungan ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir hingga 29 persen di wilayah sekitar.
Bendungan Lolak juga berkontribusi terhadap produksi energi melalui pemanfaatan listrik ecohydro serta mendukung Bolaang Mongondow sebagai lumbung padi Sulawesi Utara.
“Bisa menjadi air baku bagi masyarakat di Bolaang Mongondow, bisa mereduksi banjir sampai 29 persen, kalau sebelumnya banjir, kemudian ada bendungan menjadi terkurangi 29 persen dan juga untuk listrik ecohydro,” ujar Jokowi.
Dengan ini, pentingnya pengelolaan sumber daya air di Indonesia makin terlihat jelas.
“Ini kalau di provinsi yang lain, di kabupaten yang lain juga kita memiliki bendungan dengan kapasitas kurang lebih sama, air yang ada di negara akan bisa kita kelola dengan baik sehingga biar bermanfaat seperti Bendungan Lolak ini,” terang Presiden.