Karena itu, ia merasa tak perlu menegur Saud atas persoalan ini. Informasi yang beredar juga dianggapnya terlalu berlebihan.
"Enggak, enggak (negur). Itu kan beritanya harus diluruskan. Ada pemberitaan yang kurang pas gitu," pungkasnya.
Mogok Kerja usai Dihina Miskin oleh Lurah
Diberitakan sebelumnya, sejumlah petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) melakukan aksi lempar sapu dan mogok kerja di Jalan Lodan Raya, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Senin (19/2/2024) pagi. Aksi ini dilakukan lantaran sakit hati dengan bosnya, Lurah Ancol, Saud Maruli Manik dan Sekretaris Kelurahan Ancol Kenny Hutagaol.
Salah satu petugas PPSU Ancol, Arief menyebut ia dan rekannya sering diomeli oleh kedua bosnya itu. Bahkan, Saud kerap mengejek dengan sebutan "miskin" kepada para petugas PPSU.
![Petugas PPSU membersihkan coretan yang mengotori pembatas jalan pasca unjuk rasa mahasiswa yang berujung ricuh di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9). [Suara.com/Arya Manggala]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/09/25/24251-ppsu.jpg)
"Kami minta ketegasan dan keadilan. Jadi gini, setiap apel itu Pak Lurah itu selalu memarahi kita, apalagi, yang kita enggak enak hati kan, dengan kata-kata miskin," ujar Arief kepad wartawan, Senin.
Arief juga menyebut ia dan rekannya kerap diminta kerja berlebihan oleh atasannya. Padahal, dua petinggi Kelurahan Ancol itu tak pernah menunjukkan apresiasi kepada anak buahnya.
"Ya namanya kerja ya capek ya, cuman jangan dipecut anak-anak, jangan seringkali dipecut. Kemarin apalagi pas lagi kita menyaksikan Pemilu, kami catat berapa suara," ungkapnya.
"Itu kan memiliki waktu yang panjang, yang lama. Seharusnya ada rasa simpatinya gitu, jangan terlalu dipecut anak-anak, kasihan," tuturnya menambahkan.
Baca Juga: Pernyataan Lurah Sebut PPSU Miskin Dilarang Merokok Berbuntut Panjang, Kecamatan Turun Tangan