Marah Besar! Refly Harun Sebut Qodari Intelektual Berkhianat

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Jum'at, 23 Februari 2024 | 09:15 WIB
Marah Besar! Refly Harun Sebut Qodari Intelektual Berkhianat
Ilustrasi Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun. Refly Harun sebut Qodari intelektual berkhianat. [Suara.com/Fakhri]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim sukses paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Refly Harun, mengklarifikasi video perdebatan panasnya dengan pengamat politik M Qodari di stasiun televisi swasta beberapa waktu lalu.

Refly Harun mengaku tidak marah secara pribadi dengan Qodari tapi ia marah dengan fenomena intelektual yang berkhianat.

"Saya tidak marah dengan Qodari pribadi, tapi saya marah dalam tanda kutip dengan fenomena intelektual yang berkhianat," ujar Refly Harun dalam video yang beredar di media sosial.

Baca Juga:

Baca Juga: Camelia Malik Soroti Pilpres 2024: Siapa Saja Punya Hak Jadi Presiden, Tentunya Tidak Curang

Imam Shamsi Ali Balas 'Tamparan' Keras Dahnil Anzar Simanjuntak: Ustaz Itu Pengakuan dan Tidak Pragmatis!

Cak Imin Hilang dari X, Buntut Koreksi Pernyataan Anies Baswedan?

Refly Harun khawatir Indonesia kembali pada rezim otoritarianisme dan jika itu terjadi maka susah sekali untuk membangunnya kembali.

Sementara di sisi lain kata dia,  ada pihak yang senang-senang, berfoya-foya dan lain sebagainya di atas kehancuran Indonesia sebagai negara besar.

"Anda bisa bayangkan kalau seandainya seorang pemimpin negara menang dengan cara curang, menang dengan cara menggerakkan aparat negara dan aparat pemerintah. Itu yang harus kita pahami," ujar dia.

Baca Juga: Rencana JK Bertemu Megawati Jadi Sorotan, Sekjen NasDem: Itu Pertemuan Para Dewa!

Refly Harun menegaskan pilihanya terhadap paslon AMIN adalah pilihan moralistik namun tidak dengan orang yang memilih Prabowo-Gibran.

"Ya mungkin juga saya salah atau dibilang sok moralis tetapi pilihan saya memilih Anies pilihan moralistik, memilih Prabowo sukar saya mengatakan ini adalah pilihan yang bisa dipertanggungjawabkan dari sisi moralitas," kata Refly.

Walau begitu ia tidak mempermasalahkan hal tersebut kaerna setiap orang punya kebebasan asal jangan merusak demokrasi.

Saat ini Refly Harun mengatakan, pihaknya masih berjuang untuk membuktikan ada kecurangan terstruktur, sistematis dan massif pada Pilpres 2024.

"Kita masih berjuang untuk membuktikan ada kecurangan sehingga kemenangan bisa tetap diraih oleh yang benar dan lurus dan demokrasi bisa diselamatkan," ucap Refly Harun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI