Suara.com - Fotografer senior Erik Prasetya yang aktif di fotografi jalanan atau street photography, menyampaikan orasinya pada aksi Kamisan di depan Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis (22/2/2024).
Dalam orasinya dia menyindir keras pernyataan fotografer senior Darwis Triadi yang mengkaitkan aksi Kamisan sebagai bagian dari Pemilu.
Awalnya, Erik mengutip pernyataan Darwis, yang meminta peserta aksi Kamisan untuk berlapang dada dengan hasil Pemilu 2024.
"Jika ada fotografer yang mengatakan bahwa aksi kamisan ini tidak berharga dengan kata-kata "Wes toh Pemilu wes rampung Bu, tunggu KPU quick count juga sudah ada. Terimo karo karo lapang dada," kata Erik menyebut perkataan Darwis.
Baca Juga: Sejak Kapan Aksi Kamisan Dimulai? Bukan Kegiatan Lima Tahunan!
Erik menilai pernyataan itu menunjukkan ketidaktahuan Darwis tentang aksi Kamisan, dan sombong karena tidak ingin mencari tahu.
"Itu adalah komentar fotografer, yang pertama ignorant. Itu bukan dungu, tapi lebih buruk lagi. Dia bodoh karena sombong, dan tak mau mendengar lebih dulu, apa gejala yang sedang ia komentari," kata tegasnya.
"Yang kedua berpihak kepada penguasa. Yang ketiga tidak punya rasa kemanusiaan yang adil dan beradab," sambungnya.
Erik menegaskan, Kamisan bukan kegiatan yang berlangsung setiap lima tahun sekali atau menjelang pemilihan umum. Namun, berlangsung setiap pekan pada hari Kamis.
"Kita tahu arti aksi Kamisan tidak berhubungan dengan pemilu. Sejak reformasi Pemilu sudah berapa kali, 5 kali pemilu presiden, enam kali legislatif. Aksi kamisan sudah berapa kali? 806 kali," tegasnya.
Baca Juga: Jejak Darwis Triadi di Lingkaran Jokowi-Prabowo, Kini Dirujak Buntut Sindir Aksi Kamisan
Dia berpesan kepada para fotografer, khususnya kalangan muda untuk memiliki rasa kemanusian.
"Karena itu, saya mau mengajak para fotografer, terutama yang muda untuk menunjukkan, bahwa generasi muda punya kepedulian kemanusiaan dan tidak abai pada sejarah," ujarnya.
Komentar Darwis
Sebelumnya Darwis Triadi lewat akun Instagram miliknya @darwistriadi awalnya mengomentari postingan di Instagram @hariankompas yang membagikan momen Aksi Kamisan.
Darwis kemudian bubuhkan komentar di foto postingan tersebut yang memperlihatkan Sumarsih sedang mengangkat kartu merah sambil memegang payung. Sumarsih merupakan ibu dari Realino Norma Irawan mahasiswa Universitas Atma Jaya yang tewas saat Tragedi Semanggi I.
Dalam komentarnya, Darwis justru mengaitkan Aksi Kamisan ini dengan kontestasi Pemilu 2024.
"Wes tooo, Pemilu wes rampung bu. Tinggal nunggu KPU. Quick count juga sudah ada,” tulis Darwis dikutip Jumat (16/2/2024).
Lanjut Darwis, ia meminta Sumarsih untuk pulang dan tidak usah ribut-ribut lagi serta memintanya menerima hasil Pemilu 2024.
"Trimo karo lapang dodo, ora usah nggawe ribut malah. Ojo gelem dikongkon ngene pun kundur mawon,” tambahnya.
Dalam bahasa Indonesia, komentar dari Darwis Triadi ini memiliki arti, 'Sudah ya, pemilu kan sudah selesai bu, tinggal tunggu kpu, quick count juga sudah ada. Terima saja dengan lapang dada, tidak usah buat ribut malahan, jangan mau disuruh begini, sudah balik saja.'