Suara.com - Debat panas tersaji antara Refly Harun dengan M Qodari saat keduanya menjadi pembicara di program acara Rakyat Bersuara.
Dikutip dari channel YouTube Official iNews, ahli hukum tata negara Refly Harun mulanya menyorot mengenai dugaan kecurangan yang sudah disetting sedemikian rupa untuk kemenangan salah satu paslon.
Ia mengutip berita yang ditulis oleh salah satu media nasional dimana paslon 02 sudah mempersiapkan serangkaian sound system dua hari sebelum pencoblosan yang akan dipakai untuk pernyataan sikap di Istora Senayan.
"Ini analisis saya, gini kita ingin meyakinkan bahwa kita akan menang oleh karena itu saya sewa stadion dan sudah set alat-alat soundnya ini kata Tempo kan, nah saya tanya ke temen saya itu tidak bisa diset hanya dua jam sebelumnya, hanya bisa disiapkan sehari sebelumnya dan sewanya dua hari sebelumnya," terang Refly Harun seperti dikutip Kamis (22/2/2024).
Baca Juga: Nusron Tantang Anies Soal Kecurangan Pemilu: Jangan Cuma Menuduh, Buktikan!
"Artinya saya yakin akan menang pada tanggal 14 ya, karena itulah kemudian kita menduga ada sebuah desain untuk menentukan dulu hasil pemilunya. Maka saya tadi katakan ada anggota KPPS yang datang ke saya ia bisa membuka yang namanya sirekap pada pukul 13.00 WIB padahal belum dilakukan rekapitulasi dia melihat sudah ada isinya dari ribuan TPS, dan itu akan kami laporkan ke MK," ungkapnya.
Tudingan Refly Harun itu kemudian ditanggapi oleh pengamat politik Qodari.
Ia menyebut bahwa persoalan menyiapkan perayaan atau soal sewa sound system jauh-jauh hari dari paslon 02 itu karena mereka yakin menang berdasar atas analisis survei yang selama ini digulirkan.
"Pertama bila sudah menyiapkan acara perayaan dan sudah peralatan sound segala macam itu karena kita sudah melihat indikasi dari survey dan analisa lainnya 02 akan menang," ujarnya.
"Sebaliknya saya mau mengatakan begini, kalau 01 tidak mempersiapkan dan pesan alat band, 01 sudah memperkirakan dia akan kalah, kalau akan menang dia akan pesan juga," kata Qodari mempertanyakan kembali tudingan Refly Harun.
Belum selesai Qodari memaparkan tanggapannya, Refly Harun memotongnya dengan meminta kejelasan Qodari berada di posisi yang mana, sebagai ahli atau timses 02.
Dari sinilah kemudian perdebatan kian panas.
Refly Harun sempat menunjuk-nunjuk Qodari bahkan sampai berdiri dari kursinya dan dengan suara lantang menyentil Qadari yang dianggap pengecut karena berpura-pura bukan dari bagian 02.
"Qodari ini timses atau ahli sih sebenarnya, terus terang dong. Saya timses 01, anda 02? Anda tim sukses 02 atau ngga? atau anda bagian dari konspirasi itu? Jantan dong, jangan jadi pengecut," kata Refly Harun sambil menunjuk ke Qodari.
"Ngga penting, semua orang sudah tahu saya itu ketua umum gerakan sekali putaran, kenapa anda masih tanya, berarti anda tidak gaul, minta maaf," balas Qodari.
"Saya aktivis dan juga analis saya juga peneliti soal anda memberikan identitas kepada saya, saya cuma diundang oleh pihak TV, sebagai apa itu wilayahnya pihak TV," tegas Qodari.
"Ada pengamat ada ahli tapi dia berpura-pura independen tetapi dia menjadi bagian dari konspirasi itu itu yang saya tentang, karena itu Refly Harun merupakan bagian dari 01 itu saya jujur, main di depan tidak main di belakang," sahut Refly Harun dengan berdiri yang disambut riuh para mahasiswa yang menonton acara tersebut.