Suara.com - Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Aryo Seno Bagaskoro, menilai, dilantiknya Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri ATR/BPN adalah manuver Presiden RI Jokowi.
Manuver yang dimaksudnya yakni untuk menguatkan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka jika secara resmi sudah terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
"Jadi manuver yang dilakukan oleh Pak Jokowi ini bisa dibaca publik sebagai langkah untuk menguatkan kendali atas Pak Prabowo," kata Aryo saat dihubungi, Kamis (22/2/2024).
Ia mengatakan, dengan dirangkulnya Demokrat ke dalam pemerintahan Jokowi, terlihat ada kekhawatiran terhadap kekuatan pemerintahan Prabowo kelak.
Baca Juga: AHY Jadi Menteri, Buku Merah SBY soal Cawe-cawe Jokowi Dicari
"Kita juga bisa membaca bahwa ini menandakan adanya kekhawatiran Presiden Joko Widodo terhadap kekuatan Pak Prabowo nantinya," tuturnya.
"Maka penguatan Pak Joko Widodo dengan aktor-aktor politik lain untuk menyeimbangkan kekuasaan dilakukan. Salah satunya dengan Partai Demokrat," sambungnya.
Adapun di sisi lain, Aryo mengatakan, rakyat kekinian masih prihatin dengan situasi Pemilu 2024 yang dianggap carut marut.
"Hari ini saja, ada dualisme antara proses penghitungan suara rakyat yang berlangsung dalam sistem Sirekap dengan rekapitulasi berjenjang secara manual," ujarnya.
"Belum lagi, tercatat dalam pemilu kali ini masih ada petugas KPPU, rakyat, yang meninggal dunia dalam proses demokrasi. Jadi, ini mencerminkan insensivitas kekuasaan atas isu-isu demokrasi yang dekat dengan rakyat," imbuhnya.
Baca Juga: Syarat Bagi Parpol Yang Ingin Masuk Pemerintahan Prabowo-Gibran: Ikuti Aturan Main, Jangan Mengatur