Ketika itu ada Erick Thohir yang merupakan endorse dari Presiden Jokowi. Tapi Gus Miftah mengaku lebih sreg dengan Gibran.
Masukan itu ternyata sejurus dengan keinginan Prabowo.
Belakangan, Gus Miftah diminta Prabowo menghadap ke Jokowi untuk membujuknya.
"Saya diminta menghadap membujuk Pak Jokowi agar melepas Gibran sebagai cawapres. Jadi ketika itu setelah Pak Jokowi pulang dari China, saya bertemu dengan beliau di Istana Bogor," ungkapnya.
"Waktu itu Jokowi tanya, Gus Miftah maunya siapa. Saya jawab kalau ngga mas Erick Thohir ya Gibran," kisahnya.