AHY Dilantik, Buku Merah SBY Harus Ditarik dari Peredaran?

Muhammad Yunus Suara.Com
Rabu, 21 Februari 2024 | 16:12 WIB
AHY Dilantik, Buku Merah SBY Harus Ditarik dari Peredaran?
Buku yang ditulis Susilo Bambang Yudhoyono. Judulnya 'Pilpres 2024 dan Cawe-cawe Presiden Jokowi' [Suara.com/Twitter Jhon Sitorus]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pegiat media sosial Jhon Sitorus merespon pelantikan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sebagai Menteri ATR/BPN oleh Presiden Jokowi hari ini.

Jhon Sitorus lewat akun twitter mengunggah foto sampul buku yang ditulis Susilo Bambang Yudhoyono. Judulnya 'Pilpres 2024 dan Cawe-cawe Presiden Jokowi'.

Menurut Jhon, buku tersebut belum satu tahun terbit. Sepertinya harus segera ditarik.

"Belum setahun buku ini terbit, sepertinya peredarannya harus segera ditarik secara massif," kicau Jhon.

Baca Juga: Momen Prabowo Canggung Diminta Berdiri di Dekat Jokowi Saat Pelantikan AHY, Sampai Dituntun Para Menteri

"Berbahaya untuk kesehatan mental AHY nantinya," tambahnya.

"Lucu sekali tontonan politik ini," kata Jhon.

Buku SBY tersebut dirilis di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Senin (26/6/2023).

Tulisan dalam buku dimaksudkan untuk memperluas wawasan dan memperdalam pemahaman para pimpinan dan kader Demokrat mengenai situasi Pilpres 2024 dan cawe-cawe Presiden Jokowi.

Buku dengan sampul berwarna merah dan memiliki 27 halaman. Memuat pandangan SBY tentang berbagai isu soal sikap Presiden Joko Widodo menjelang Pemilu 2024.

Baca Juga: Review Buku 'Jangan Hancur karena Keadaan': Kuat di Tengah Badai Kehidupan

Lima poin menjadi sorotan SBY dalam buku. Pertama, pernyataan Jokowi bakal cawe-cawe urusan Pilpres 2024 untuk kepentingan bangsa.

Kedua, isu bahwa Jokowi menginginkan pilpres mendatang hanya diikuti oleh dua pasangan calon.

Ketiga, anggapan Jokowi tak menyukai Anies Baswedan dan tak ingin mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjadi calon presiden.

Keempat, anggapan bahwa Jokowi memberikan endorsement atau dukungan pada sejumlah pihak untuk menjadi capres atau cawapres.

Kelima, Jokowi dianggap bakal menjadi pihak yang menentukan siapa capres-cawapres yang harus diusung oleh berbagai partai politik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI