Serangan Besar-besaran Hamas Gagal Bebaskan Warga Palestina dari Penjara Israel, Ini Masalahnya

Riki Chandra Suara.Com
Selasa, 20 Februari 2024 | 23:04 WIB
Serangan Besar-besaran Hamas Gagal Bebaskan Warga Palestina dari Penjara Israel, Ini Masalahnya
Seorang tentara Israel berjaga di luar sistem terowongan bawah tanah besar Hamas yang ditemukan di Jalur Gaza. [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kelompok perlawanan Palestina, Hamas berencana merebut kendali atas penjara Israel di Kota Ashkelon dalam serangan 7 Oktober 2023.

Hal dilakukan Hamas untuk membebaskan ratusan warga Palestina yang ditahan di penjara tersebut, seperti dilaporkan harian Asharq Al-Awsat yang mengutip sumber-sumber Palestina di Jalur Gaza.

Pembebasan tahanan Palestina dari penjara itu adalah salah satu tujuan utama serangan yang dilakukan sayap bersenjata Hamas, Brigade Al Qassam, kata sejumlah sumber kepada harian tersebut.

Mereka menambahkan bahwa rencana itu gagal dieksekusi akibat kesalahan pada peta. Akibatnya, para milisi Hamas malah masuk ke permukiman Israel Netiv HaAsara, bukan ke penjara, sebut laporan itu.

Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran ke Israel dari Gaza dan menerobos perbatasan. Serangan itu menewaskan 1.200 orang dan Hamas menyandera 240 orang lainnya.

Israel lalu membalas dengan serangan habis-habisan, memblokade penuh Gaza, melancarkan serangan darat di dalam wilayah kantong Palestina itu untuk "menumpas pejuang Hamas dan membebaskan sandera".

Sedikitnya 29.000 orang telah tewas di Jalur Gaza, menurut otoritas setempat.

Pada 24 November, Qatar memediasi perundingan antara Israel dan Hamas untuk pertukaran tahanan dengan sandera dan gencatan senjata, yang memungkinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza. Gencatan itu diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember.

Lebih dari 100 orang diyakini masih disandera oleh Hamas di Gaza. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI