Suara.com - Politikus PDIP Panda Nababan mengungkapkan hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri semakin menjauh.
Hal tersebut dikatakannya dalam acara 'Negara Bayangan' yang juga ditayangkan kanal YouTube Total Politik.
Awalnya, Panda Nababan membahas mengenai posisi PDI Perjuangan yang pernah menjadi oposisi selama 10 tahun di masa Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca Juga:
Baca Juga: Viral Surya Paloh Cium Tangan Jokowi, Warganet Nyinyir: Perubahan Perih
- Sekeluarga Diprediksi Gagal Nyaleg, Ketum Perindo Hary Tanoe Lengser Jadi Orang Terkaya di Indonesia?
- Dugaan Penggelembungan Suara di Sirekap KPU, DPT DKI Jakarta II Melejit 3 Kali Lipat
- Reaksi Iwan Fals Lihat Komeng Jadi Anggota Dewan: Negeriku Tambah Lucu Nih
Panda mengungkit etika yang membuat partainya berposisi oposisi saat itu. "Tapi tidak lepas juga dari etika, kenapa kami bisa 10 tahun di luar karena secara etika SBY bohongi Mega," kata Panda Nababan dikutip.
"Dia bilang kita maju, tapi maju, dia bilang ini itu," imbuh Panda Nababan.
Pada saat itu, kata dia, SBY dinilai telah membohongi Megawati dengan ucapannya yang mengatakan tidak akan maju di Pilpres 2004.
Terlepas dari itu, Panda mengaku bangga saat itu Megawati memegang etika, sehingga memutuskan untuk beroposisi.
Host Budi Adiputro yang memandu acara tersebut lantas menanyakan situasi saat ini, hubungan Presiden Jokowi dengan Megawati dibanding ketika berhadapan SBY.
Baca Juga: Faisal Basri Ungkap Metode Jahat Jokowi, Harun Masiku dan Hasto Ditangkap Kalau Melawan
"Lebih perih sekarang dong, semua orang tahu bagaimana nggak perih, dibesarkan, diapakan kemudian ditinggalkan begitu saja," katanya.
Lantas kenapa menteri-menteri tetap berada di pemerintahan Jokowi? Panda Nababan mengungkapkan partainya tetap meminta para menteri untuk menjaga tanggung jawab.
"Etika aja ini soal rasa tanggung jawab saja selesaikan pekerjaan," katanya.