Percakapan kakak adik itu berlanjut terhadap bahasan kalau sudah cukup mau melangkah seperti apalagi?. Kaesang yang saat itu tak banyak membalas pertanyaan kakaknya mendapat masukan.
"Kalau (kamu) udah cukup, gantian yang diperkaya jangan kamu sendiri. Kamu harus bisa bantu orang lain, dengan skala yang lebih gede. Kalau cuma di bisnis, aku kan bikin CSR, paling 1.000-2.000 orang. Kalau di politik bisa kayak, walaupun enggak bisa secara langsung buat regulasi, kan ada temen-temen aku yang nyaleg yang bisa membuat impact gede untuk seluruh masyarakat," kata dia.
Kaesang yang merupakan Ketum PSI juga sudah mewanti-wanti jika nantinya ada dari kadernya lolos ke Senayan, UU Perampasan Aset harus benar-benar direalisasikan.
"Jadi mulai dari sana, koruptor-koruptor itu dimiskinkan," ujar Kaesang.
Jika memang akhirnya PSI lagi-lagi gagal tembus ke Senayan, paling tidak, Kaesang akan menerapkan perampasan aset itu secara internal di partainya sendiri. Dengan arti memiskinkan kadernya sendiri jika betul-betul melakukan korupsi.
"Entah nanti kita koordinasi dengan KPK kah, atau kepolisian, bisa enggak kita lakukan itu secara internal," terang Kaesang.
Kaesang mengaku bahwa terjunnya ke politik, tak ada campur tangan ayahnya, Jokowi. Melainkan Gibran lah yang memberinya pandangan bagaimana untuk bisa merangkul orang lain untuk bisa sebaik dirinya.