Program Makan Siang Gratis Sudah Ada di Sejumlah Negara, Prabowo-Gibran Bukan yang Pertama

Eko Faizin Suara.Com
Selasa, 20 Februari 2024 | 09:42 WIB
Program Makan Siang Gratis Sudah Ada di Sejumlah Negara, Prabowo-Gibran Bukan yang Pertama
Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pidato politiknya dalam acara Mengawal Suara Rakyat di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Di Wales juga Skotlandia telah berkomitmen untuk menyediakan makanan sekolah bagi semua siswa sekolah dasar. 

Brasil
Brasil menjalankan makanan sekolah gratis bagi anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah sejak tahun 1940-an, namun pada tahun 2009 mereka memperluas program tersebut untuk memenuhi kebutuhan sekitar 40 juta anak.

Belakangan, skemanya menggunakan jaringan nasional yang terdiri dari 8.000 ahli gizi untuk merancang makanan sekolah dan mensyaratkan minimal 30 persen makanan yang disajikan dalam makanan ini berasal dari peternakan keluarga lokal di kota sekolah. 

India
India sudah melakukan program makan siang gratis sejak tahun 1995 untuk 125 juta anak usia 6 hingga 14 tahun. Ini adalah program makanan sekolah terbesar untuk semua skema di dunia.

Program ini bertujuan untuk mengurangi kelaparan anak, meningkatkan kesehatan gizi, meningkatkan partisipasi sekolah dan kehadiran di sekolah. 

Swedia
Swedia menyediakan makanan hangat per tahun untuk siswa berusia 7-16 tahun dan sebagian besar berusia 16-19 tahun. Negara ini bergabung dengan negara tetangganya di Skandinavia dalam menyajikan 260 juta makanan.

Sementara anak-anak dari keluarga pendapatan terendah menerima makanan sekolah gratis selama sembilan tahun.

Finlandia
Finlandia menerapkan kebijakan memberi makan pada tahun 1943. 80 tahun kemudian lebih dari 900.000 siswa sekolah dasar maupun menengah masih menikmati makanan sekolah gratis setiap hari.

Ketika pertama kali diluncurkan, makanan gratis ini disumbangkan oleh petani setempat. Saat itu anak-anak harus membawa sendiri makanan yang mereka tanam atau hasilkan dari rumah untuk digunakan dalam bubur dan sup. 

Seiring berjalannya waktu, menu pun dengan beberapa menu favorit termasuk bakso dan kentang tumbuk serta pancake bayam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI