Jokowi Disebut Sedang 'Rayu' Surya Paloh: Bukan Tak Mungkin NasDem Berbalik Dukung Prabowo

Selasa, 20 Februari 2024 | 09:38 WIB
Jokowi Disebut Sedang 'Rayu' Surya Paloh: Bukan Tak Mungkin NasDem Berbalik Dukung Prabowo
Partai NasDem mengunggah foto kebersamaan Surya Paloh dengan Jokowi. (Instagram @/official_nasdem)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai Presiden Joko Widodo atau Jokowi tengah merayu Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, saat bertemu di Istana pada Minggu (18/2/2024) malam, untuk menerima hasil Pemilu 2024.

Di mana, hasil quick count Pilpres 2024 menyatakan pasangan Prabowo-Gibran menang satu putaran. Sementara Paloh mendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

"Tentu pertemuan itu undangan Jokowi untuk merayu Surya Paloh agar menerima Pemilu begitu saja, tanpa ada penolakan dan kontra," ujar Dedi saat dihubungi, Selasa (20/2/2024).

Dedi menilai pertemuan tersebut bisa jadi akan mendinginkan hubungan Jokowi dan Surya Paloh yang belakangan sempat memanas akibat perbedaan pilihan politik. Menurutnya, partai pimpinan Paloh, NasDem, berpeluang mendukung Prabowo-Gibran pasca pertemuan tersebut.

"Tentu imbalannya, pemutihan bagi semua permusuhan Jokowi-Surya Paloh selama ini, dan bukan tidak mungkin NasDem kembali merapat ke pemerintahan memperkuat Prabowo," kata Dedi.

Sebab, Dedi menyebut selama ini baik Paloh, mau pun Prabowo, sama-sama tidak memiliki masalah secara personal.

"Karena memang mereka tidak miliki persoalan," ucapnya.

Lebih lanjut, Dedi berpandangan pertemuan Jokowi-Paloh dapat diartikan sebagai bentuk kekhawatiran dari mantan Wali Kota Solo itu terkait posisi kekuasaan setelah Pemilu 2024.

Jokowi, kata Dedi, seolah ingin menciptakan suasana yang minim oposisi seperti masa ia berkuasa.

Baca Juga: Senyum Iwan Fals Komentari Pertemuan Surya Paloh dan Jokowi, Warganet: Jijik Banget Ya!

"Pertemuan ini sebagai bentuk kekhawatiran Jokowi atas posisi kekuasaan pasca Pemilu. Sekaligus Jokowi ingin membuat pemerintahan Prabowo dan Gibran senada dengan masa Jokowi yang minim oposisi," tutur Dedi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI