Suara.com - Nama Erfin Dewi Sudanto beberapa lalu sempat viral di media sosial hingga media nasional lantaran ingin menjual ginjalnya demi biaya kampanye pada Pemilu 2024. Lantas bagaimana nasibnya kini?
Warga Desa Bataan, Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso ini tampaknya harus mengenyam kekecewaan. Pasalnya, pria kelahiran 23 Juni 1976 yang mencalonkan diri sebagai caleg dari Partai PAN dengan nomor urut 9 Dapil 1 hanya mendapat 40 suara hingga saat ini.
Berdasarkan rekapitulasi KPU dalam situs pemilu2024.kpu.go.id, yang diakses pada Senin (19/2/2024) jam 18.25 WIB, Dapil Bondowoso 1 menyelesaikan penghitungan di 256 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari total 475 TPS yang ada atau mencapai 53,89 persen.
Baca juga:
Baca Juga: Caleg PAN Dapil Jabar VII, Segini Perolehan Suara Sementara Verrell Bramasta
- Reaksi Iwan Fals Lihat Komeng Jadi Anggota Dewan: Negeriku Tambah Lucu Nih
- 1 Pendukung Ganjar Pranowo Masuk Rumah Sakit Terkena Gangguan Jiwa
- Jateng Login Prabowo-Gibran, Pengamat: Ketokohan Ganjar Tidak Sebesar Suara PDIP
Ayah dua anak ini tidak memiliki suara yang cukup, lantaran pesaingnya sesama dari partai berlambang matahari, H Malik Atamimi telah mengantongi 1.244 suara. Untuk diketahui Haji Atamimi sendiri tercatat sebagai petahana legislatior DPRD Bondowoso.
Sebelumnya, Erfin dikenal berdedikasi dan totalitasnya saat menjabat sebagai kades, kini tengah menghadapi tantangan ekonomi. Dengan gaji yang pernah hanya Rp 450.000 dan naik menjadi Rp 1.050.000 di akhir masa jabatannya, Erfin mengaku bahkan sempat menjual rumah warisannya untuk kegiatan desa.
Pasca masa jabatannya, Erfin mencoba kembali maju dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Bataan namun gagal karena biaya pendaftaran yang tinggi. Ia juga sempat mencalonkan diri di Pilkades Desa Kajar namun tidak lolos tahap administrasi.
Pertemuan dengan ketua partai di Bondowoso membuka peluang baginya untuk maju sebagai caleg DPRD Bondowoso.
Meskipun awalnya ragu karena kondisi ekonomi yang sulit, Erfin akhirnya setuju untuk maju, didorong oleh dukungan dari ketua partai.
Baca Juga: Biodata dan Profil Erfin Dewi Sudanto, Kader PAN Rela Jual Ginjal Buat Nyaleg
Namun, realitas pemilihan membuat Erfin sadar akan kebutuhan modal uang yang besar. Hal ini terutama diperlukan untuk kegiatan sosial dan interaksi dengan masyarakat, di mana warga kerap bertanya tentang insentif finansial.
Dalam situasi ekonomi yang sulit, Erfin akhirnya memutuskan untuk menjual ginjalnya sebagai solusi untuk mendanai kampanyenya.
Menurut Erfin, keputusan menjual ginjal bukanlah untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk masyarakat. Jika terpilih, ia berjanji akan menggunakan 50 persen dari gajinya untuk kegiatan kemasyarakatan.
"Yang terpenting jiwa kita, hati nurani kita dan ruh kita yang akan dikenang oleh masyarakat," tutur Erfin.